Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Gratis yang Tidak Cuma Sekadar Makan Siang

Kompas.com - 05/03/2024, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apakah makan siang ini benar-benar gratis, jawabnya tentu saja tidak. Subsidi silang adalah inti dari frase “tidak ada makan siang gratis”.

Itu artinya dengan satu atau lain cara, makanan itu harus dibayar. Tidak harus secara langsung oleh pihak yang makan, tetapi pihak lain yang membayarkan.

Model bisnis gratis

Selanjutnya karena gratis memberikan dampak kuat, gratis menjadi model bisnis populer dan digunakan banyak perusahaan dunia, terutama di dunia digital.

Model bisnis adalah cara bagaimana organisasi atau perusahaan menciptakan value, menyampaikan value, dan memperoleh keuntungan dari value tersebut.

Value adalah benefit yang diterima oleh pelanggan. Dengan kata lain, bagaimana perusahaan menciptakan produk bernilai dan memiliki benefit bagi pelanggan, menyampaikannya secara tepat dan menghasilkan pemasukan kas bagi perusahaan.

Model bisnis gratis memiliki karakter bahwa satu segmen pelanggan terus-menerus mendapatkan manfaat dari penawaran gratis.

Anderson (2009) mengemukakan tiga pola model bisnis gratis. Pertama adalah penawaran gratis berdasarkan platform berbasis iklan.

Konsumen bebas mengakses layanan dan pebisnis memperoleh pendapatan dari iklan atau bentuk promosi lain yang berbayar. Layanan berita berbasis aplikasi adalah contoh yang biasa diakses.

Kedua, layanan dasar gratis dengan premium opsional, yang biasa disebut freemium. Konsumen diberikan produk dasar secara cuma-cuma dan dikenakan biaya tertentu jika ingin memperoleh layanan lebih. Layanan musik digital, podcast dan video Spotify adalah salah satu contoh populer.

Ketiga, pola “umpan dan kail”, yaitu penawaran awal yang murah atau gratis untuk memancing pelanggan mengulangi pembelian.

Banyak sekali pebisnis yang menawarkan tawaran gratis menggunakan produk di awal, setelah itu menawarkan layanan berbayar jika ingin terus melanjutkan.

Model bisnis gratis, makan siang gratis, atau variasi gratis lainnya, telah ada sejak lama dan menguntungkan pebisnis, dan tentu saja memberikan manfaat juga bagi konsumen.

Satu hal yang patut diingat adalah tidak ada yang sepenuhnya gratis di dunia ini. Selalu ada konsekuensi atas kebijakan gratis.

Tampaknya ungkapan “tidak ada makan siang gratis”, akan selalu relevan dalam beragam kesempatan, bahkan hingga saat ini. Konsumen perlu menyikapinya dengan cerdas dan bijak.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com