JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan finansial dan menyiapkan masa depan yang lebih baik. Tak heran, banyak masyarakat kini sudah tak asing lagi dengan investasi, bahkan para Milenial dan Gen Z menempatkannya sebagai urutan prioritas keuangan kedua teratas setelah dana darurat berdasarkan Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024 dari Populix.
Saat mulai berinvestasi, besar dan kecil pemasukan bukanlah sebuah halangan, sebab beberapa instrumen investasi, seperti emas, bisa dimulai dengan dana yang minim.
Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman mengatakan, setiap orang mempunyai peluang yang sama dalam menabung emas, bahkan dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR).
“Sebagai primadona investasi, emas memang memiliki sejumlah keunggulan yang cocok bagi para investor, baik pemula maupun berpengalaman. Dengan nilai cenderung naik, tingkat likuiditas baik, dan harga terjangkau, emas bisa menjadi pilihan tepat untuk kebutuhan investasi yang lebih aman dan stabil,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (6/3/2024).
Baca juga: 5 Tips Menabung Emas untuk Pemula dengan Gaji UMR
Dia pun membeberkan ada enam tips menabung emas meski gaji UMR.
Pertama adalah mulai dari sekarang. Charles mengungkapkan, walau keinginan untuk berinvestasi seringkali muncul, namun karena kebutuhan konsumtif lainnya, sebagian orang kerap menunda untuk memulainya.
Padahal dalam berinvestasi, waktu memegang peranan yang sangat penting. Semakin cepat dalam memulai investasi, maka semakin ringan pula perjalanan dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
“Tak hanya itu, berinvestasi sejak dini di usia muda juga memiliki risiko yang relatif lebih kecil karena tanggung jawab finansial yang masih lebih rendah. Oleh karena itu, jangan tunda lebih lama lagi, segera mulai berinvestasi untuk hasil yang lebih maksimal,” jelasnya.
Baca juga: Emas Digital Makin Digemari, Volume Transaksinya Meningkat Pesat
Kedua, ketika sudah mengambil keputusan untuk berinvestasi, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung pemasukan.
Setelahnya, periksa seluruh pengeluaran agar dapat memastikan jumlahnya tidak lebih besar daripada pendapatan. Dengan begitu, alokasi dana untuk investasi juga bisa disiapkan tanpa mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari.
Jika ada biaya konsumtif yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan keinginan semata, bisa ikut dialihkan dan ditambahkan sebagai modal investasi. “Masukkan alokasi dana investasi ke dalam pos pengeluaran rutin, sehingga langsung mengurangi penghasilan setiap bulannya,” ungkapnya.