Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KP Tegaskan Ekspor Benih Lobster Masih Dilarang

Kompas.com - 07/03/2024, 07:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, pemerintah hingga saat ini masih melarang kegiatan ekspor benih bening lobster (BBL) sesuai aturan yang berlaku.

Meski demikian, ia heran budidaya benih bening lobster di Vietnam terus berjalan menggunakan bibit dari Indonesia.

"Sampai hari ini (ekspor) masih ditutup. Tapi kita sudah melihat, bahwa budidaya lobster di Vietnam, bibitnya 100 persen berasal dari Indonesia. Yang aneh, kita sudah tutup melalui peraturan menteri nomor 17, tetapi kok di sana produksinya jalan terus," kata Trenggono dalam keterangan tertulis, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Kedapatan Illegal Fishing, KKP Tangkap Kapal Asing Berbendera Malaysia di Selat Malaka

Trenggono mengatakan, pemerintah menyadari kerugian negara dan ancaman kerusakan ekosistem imbas dari ekspor benur ilegal tersebut.

Karenanya, kata dia, pemerintah berinisiatif melakukan diplomasi dengan pemerintah Vietnam.

"Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerjasama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu," ujarnya.

Trenggono mengatakan, kerja sama perikanan menjadi jalan masuknya investasi budidaya lobster di Indonesia dari para pelaku usaha Vietnam.

Baca juga: KKP: Produksi Garam Nasional Mencapai 2,5 Juta Ton, Lewati Target 2023

 


Melalui kerja sama ini, lanjutnya, akan terjadi transfer teknologi dan pengetahuan budidaya lobster bagi pembudidaya di Tanah Air.

Ia juga mengatakan, kerja sama perikanan dua negara ini sekaligus untuk menekan praktek ilegal ekspor benur yang terbukti merugikan negara hingga triliunan rupiah per tahun.

"Itulah kemudian kita mencoba bekerja sama dengan pemerintah Vietnam. IUUF itu bukan hanya kapal nelayan masuk ke negeri kita ambil ikan, penyelundukan BBL juga termasuk ilegal fishing. Ini juga kita sampaikan ke level internasional," tuturnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com