Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Beberkan Alasan Bansos Beras Jor-joran Dibagikan Jelang Pilpres

Kompas.com - 14/03/2024, 01:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan alasan pemerintah membagikan banyak bantuan sosial atau bansos berupa beras di hari-hari mendekati Pilpres 2024.

Zulhas menepis kalau bagi-bagi bansos beras mendekati Pilpres berkaitan dengan kepentingan politis yang menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon).

Menurut dia, pembagian bansos secara besar-besaran beberapa waktu lalu dilakukan karena alasan kebutuhan, di mana banyak masyarakat kelas ekonomi bawah yang memerlukan uluran tangan bantuan pemerintah sesegera mungkin.

"Kalau panen kita bergeser petani tidak menanam beras. Oleh karena itu, kalo anggota DPR bagi beras pasti diserbu, artinya banyak masyarakat kita yang kesulitan oleh karena itu bansos diperlukan," terang Zulhas dalam rapat komisi VI DPR yang disiarkan secara live di akun YouTube Komisi VI DPR RI, dikutip pada Kamis (13/3/2024).

Baca juga: Kontradiksi Janji Swasembada Jokowi dan Kebijakan Impor Beras

Pernyataan ini ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan dari Anggota Komisi VI DPR Amin AK dari Fraksi PKS dan Herman Khaeron dari Fraksi Demokrat saat rapat dengar pendapat (RDP).

Zulhas mengklaim, pada awal 2024, stok beras sempat mengalami kekurangan karena masa tanam petani di Indonesia mengalami kemunduran. Imbasnya, produksi gabah menurun drastis.

"Apakah pemilu atau tidak pemilu, orang rakyatnya tidak menanam padi, enggak panen pasti tidak punya. Masa karena pemilu terus kita stop," ucap dia.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, pembagian bansos yang dipolitisir. Anggaran bansos memang mengalami kenaikan pesat karena adanya anomali cuaca, El Nino.

"Bahwa akibat itu ada keuntungan itu soal lain. Tapi itu intinya yang terjadi karena sekali lagi, orang tidak menanam padi, susah," ucap Zulhas.

"Tanem saja tidak, apalagi panen, dia tidak punya. Oleh karena itu bansos ditambah termasuk bantuan El Nino yang nilainya Rp 300.000 sampai Rp 400.000," tambah dia.

Baca juga: Impor Beras dan Janji Swasembada yang Berulang Kali Diucapkan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com