Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Meluncur, "Single Stock Futures" Jadi Opsi Baru Produk Derivatif

Kompas.com - 04/04/2024, 22:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan produk derivatif baru, single stock futures (SSF). Produk berupa kontrak atau perjanjian suatu saham ini dinilai akan melengkapi produk derivatif di bursa saham nasional.

President Director Trust Sekuritas Gurasa Siagian mengatakan, pasar derivatif di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Namun untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan inovasi dalam produk dan pendekatan yang lebih luas.

Oleh karenanya, ia menilai SSF merupakan langkah signifikan dalam mengisi kebutuhan akan produk derivatif yang lebih beragam di BEI.

Baca juga: Pemegang Saham Bank Centris Andri Tedjadharma Tampik Disebut Obligor BLBI

"Kita tahu, BEI telah menawarkan berbagai produk derivatif seperti index futures dan bond futures, tetapi kehadiran SSF membawa dimensi baru yang menarik karena fokus SSF pada saham tunggal," ujar Gurasa dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).

Menurutnya, SSF merupakan langkah yang positif dalam memperluas keragaman produk di BEI. Sebagai Anggota Bursa, Gurasa menyambut baik kehadiran SSF karena membuka peluang baru bagi perusahaan sekuritas untuk memperluas pangsa pasar produk derivatif.

"Dari kami sebagai Anggota Bursa melihat SSF ini sesuatu yang positif. Ini bisa dikatakan dapat menjadi sarana untuk memperluas market share kami," tuturnya.

Baca juga: Simak Aturan Baru OJK soal Laporan Kepemilikan Saham Perusahaan

Selain itu, Gurasa juga menyoroti potensi SSF dalam meningkatkan pendapatan perusahaan sekuritas melalui pos pasar baru. Dia optimistis bahwa SSF dapat menjadi alternatif menarik bagi para nasabah yang sudah berpengalaman dalam trading saham reguler dan mencari variasi dalam portofolio investasi.

"SSF bisa menjadi perluasan portofolio investor, bisa menjadi sumber income baru bagi Anggota Bursa, dan juga kita harapkan bisa memperluas market share," katanya.

Meskipun potensi SSF menjanjikan, Gurasa mengakui, pemahaman masyarakat tentang produk derivatif masih terbatas.

Baca juga: Negosiasi Saham Freeport Indonesia Alot, Bahlil: Kita Harus Dapat Manfaat Lebih Banyak

Dia menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi yang intensif bagi masyarakat, baik dari BEI sebagai regulator maupun Anggota Bursa untuk memahami konsep dan manfaat SSF.

"Perannya Bursa penting untuk memberikan guidance ke kita, Anggota Bursa karena kan ada beberapa lembaga lain atau stakeholder lain seperti KSEI dan KPEI yang juga harus sinkron dengan sistem yang dimiliki oleh Anggota Bursa," ucapnya.

Sebagai informasi, SSF menawarkan sejumlah keuntungan dibanding produk derivatif lain, diantaranya modal transaksi yang rendah, yaitu minimum sebesar 4 persen dari modal yang dikeluarkan jika dibandingkan dengan membeli saham secara langsung.

SSF juga memberikan potensi keuntungan saat pasar sedang naik maupun turun, serta realisasi keuntungan yang lebih cepat.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada KAEF dan BNGA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com