Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Kompas.com - 26/04/2024, 08:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bakal merevisi rencana bisnis terkait penyaluran kredit pada 2024 ini. Hal ini lantaran, perusahaan perlu mengantisipasi adanya era suku bunga tinggi.

Sampai kuartal I-2024 ini, BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 344,2 triliun. Angka tersebut tumbuh 14,8 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 299,7 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menginginkan, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun justru akan dijaga pada level 10-11 persen. Awal tahun ini, BTN mematok target penyaluran kredit yang relatif konservatif di angka 11-12 persen.

"Antisipasi likuiditas yang belakangan akan jadi lebih mahal, pendanaan juga jadi lebih mahal, karena naiknya BI rate," kata dia usai konferensi pers paparan kinerja BTN per 31 Maret 2024, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Ia menambahkan, dengan adanya kondisi tersebut, penyaluran kredit akan menghadapi banyak tantangan ke depannya. Dengan menurunkan pertumbuhan kredit, BTN tidak perlu mencari banyak dana yang diprediksi bertambah mahal.

"Kalau harga bahan baku mahal, maka jualannya tidak usah terlalu digeber," imbuh dia.

Di sisi lain, hal ini juga merupakan langkah antisipasi kondisi geopolitik makro yang belum stabil.

Adapun kondisi likuiditas perseroan uyang tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat ada di kisaran 96,2 persen.

Baca juga: BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024


Sebagai informasi, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85 persen dari seluruh portofolio. Selama kuartal I-2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp 292,7 triliun, atau naik 10,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 264,5 triliun.

Dari jumlah tersebut penyaluran KPR Subsidi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp 167 triliun, naik 12,3 persen pada kuartal I-2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 148,6 triliun.

Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp 98,8 triliun dari Rp 88,8 triliun di kuartal I-2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com