Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Laba Per Kuartal I 2024

Kompas.com - 01/05/2024, 13:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2024, atau kuartal I 2024. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani mengatakan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun atau turun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023.

"Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,06 triliun menurun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023 di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah, dan penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,76 triliun di kuartal I 2024," kata Fina melalui keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Fina mengatakan, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 69,7 miliar di kuartal I 2024 dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp 335 miliar.

"Sehingga, di kuartal I 2024 Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 29,55 miliar," ujarnya.

Baca juga: PT Timah Targetkan Produksi Tumbuh Dua Kali Lipat Tahun Ini

 

Kinerja operasional

Fina mengatakan, hingga kuartal I 2024, perseroan mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.139 ton.

Ia mengatakan, produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton.

"Sementara penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton," tuturnya.

Baca juga: Ada Kasus Korupsi Rp 271 Triliun, PT Timah Fokus Perkuat Tata Kelola

 


Fina juga mengatakan, harga jual rata-rata logam timah sebesar 27.071 dolar AS per metrik ton atau naik 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26.573 dolar AS per metrik ton.

"Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 22 persen; Korea Selatan 14 persen; Amerika Serikat 11 persen; Jepang 9 persen; India 8 persen dan Belanda 8 persen," kata dia.

Di samping itu, Fina mengatakan, saat ini harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12 persen menjadi 29.084 dolar AS per ton dari harga rata-rata timah CSP di LME selama tahun 2023 sebesar 25.959 dolar AS per ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran 23.000-29.000 dolar AS per metrik ton.

Baca juga: BPS: Kasus Korupsi Timah Berdampak pada Ekonomi Bangka Belitung

Lebih lanjut, Fina mengatakan, hingga kuartal I 2024, perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi diantaranya optimalisasi produksi tambang laut dan darat, optimalisasi peralatan tambang serta optimalisasi produksi dari sisa hasil pengolahan.

"Perseroan berupaya mencapai target produksi dengan melakukan beberapa inisiatif strategis seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer melalui peningkatan recovery, perbaikan tata kelola kemitraan penambangan, optimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com