Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Kompas.com - 01/05/2024, 19:57 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam rangka mewujudkan pencapaian visi Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi menjadi salah satu langkah yang perlu ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan inklusif dan berkelanjutan agar bisa keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi. 

Transformasi ekonomi yang dilakukan mencakup berbagai sektor, salah satunya adalah integrasi ekonomi global dan domestik. 

Untuk mencapai transformasi ekonomi tersebut, penguatan kerja sama internasional berperan penting dalam memberikan peta jalan yang komprehensif. 

Oleh karena itu, usai menorehkan peranan penting dalam berbagai forum internasional, Republik Indonesia (RI) kembali menambahkan prioritas ekonomi internasional dengan menyampaikan intensi untuk bergabung dalam keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Baca juga: Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui suratnya kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann. 

Sebagai tindak lanjut dari penyampaian intensi tersebut, Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia pada 20 Februari 2024. 

Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members. 

Selanjutnya, OECD menyusun dan membahas Peta Jalan Aksesi Keanggotaan Indonesia yang disepakati Dewan OECD pada 29 Maret 2024. 

Proses tersebut tergolong relatif cepat, yakni selama tujuh bulan sejak penyampaian intensi pada bulan Juli 2023.  

Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, penetapan Indonesia sebagai kandidat anggota OECD telah melalui berbagai proses.

Baca juga: Menko Airlangga Minta Inggris Berkeadilan dalam Penerapan UU Uji Tuntas

Proses tersebut mulai dari keaktifan Indonesia sebagai negara mitra OECD hingga performa ekonomi Indonesia yang baik dan mendapat pengakuan dunia dengan kepemimpinan Indonesia dalam Group of Twenty (G20) maupun Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). 

“Apalagi dalam empat tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia terbukti mampu  bertahan, tangguh, dan kembali menguat meskipun diterpa pandemi dan berbagai tantangan  ekonomi global,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (1/5/2024). 

Melalui keanggotaan dalam OECD tersebut, sejumlah dampak positif dapat diperoleh Indonesia, mulai dari sebagai katalisator reformasi domestik dengan dukungan percepatan reformasi akses kepakaran, penelitian, dan analisis.

Anggota OECD juga bisa berbagi best practices dari 300 lebih komite dan kelompok kerja, peer review untuk peningkatan kebijakan, akses data statistik terkini, serta dukungan pendanaan dari sejumlah lembaga internasional.  

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com