JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2024 15,9 persen menjadi Rp 471,8 miliar, dibanding laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya Rp 561,6 miliar.
Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni mengatakan, industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama segmen semen kantong (ritel) yang berkontibusi sekitar 70 persen dari total pendapatan SIG.
“Segmen semen kantong (ritel) yang berkontibusi sekitar 70 persen dari total pendapatan SIG mengalami kontraksi pada kuartal I-2024. Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SMGR,” kata Vita di Jakarta, Kamis (2/4/2024).
Adapun pendapatan SMGR turut mengalami penurunan menjadi Rp 8,3 triliun pada kuartal I-2024 dibanding kuartal I-2023 sebesar Rp 8,9 triliun.
Baca juga: SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?
Di sisi lain, SMGR berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen curah (proyek dan business to business) dan ekspor.
SMGR juga menjaga profitabilitas, dimana beban pokok pendapatan tercatat turun 4,9 persen yoy dari Rp 6,4 triliun pada kuartal I -2023 menjdai Rp 6,1 triliun pada kuartal I-2024.
Di samping inisiatif efisiensi biaya, perusahaan juga berfokus pada pengelolaan arus kas sehingga kondisi likuiditas dan solvabilitas dapat terjaga.
Adapun kas setara kas pada akhir periode tercatat Rp 7,1 triliun pada kuartal I-2024 atau meningkat dibandingkand engan kuartal I-2023 sebesar Rp 5,6 triliun.
Baca juga: SMGR Catat Pertumbuhan Pendapatan 6,2 Persen Menjadi Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023
Vita mengatakan, strategi yang dilakukan perseroan mampu mendukung kinerja SMGR dalam meminimalkan dampak kontraksi permintaan semen. Sehingga SMGR dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7 persen.
Vita menambahkan, ke depannya SMGR optimis industri semen domestik masih memiliki prospek yang baik.
Hal ini didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan menyusul backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit, dan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan membantu utilisasi kapasitas industri semen domestik.
Saat ini, SMGR turut berkontribusi dengan memasok 3.000 – 4.000 ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN.
Baca juga: SMGR Belanja Produk Dalam Negeri Senilai Rp 23,74 Triliun pada 2023