JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan masih ada 6 proyek strategis perusahaan pelat merah yang belum rampung dikerjakan, yang mana satu di antaranya diakui cukup sulit untuk diselesaikan.
Ia menjelaskan, dari total 88 proyek strategis BUMN, sudah sebanyak 82 proyek yang rampung. Maka sisa proyek lainnya masih terus dikerjakan seiring bakal berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024 mendatang.
"Jadi dari 88 itu sudah 82, masih ada 6, tapi ada satu yang cukup sulit untuk diselesaikan," ujar Erick saat ditemui di TMII, Jakarta, Minggu (5/5/2024).
Baca juga: BUMN Suka Jadi Sponsor Olahraga, Erick Thohir: Ini Apresiasi, Tanpa Paksaan
"Ya tidak mungkin kita menyelesaikan pekerjaan 100 persen, sempurna milik Allah," ucap dia.
Kendati mengaku ada satu proyek yang sulit untuk diselesaikan, Erick tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis proyeknya dan alasannya. Ia hanya menyebut, adanya dinamika yang membuat satu proyek sulit dirampungkan.
"Mungkin satu yang meleset, ini karena situasi yang terjadi dinamika, tapi nanti saya laporkan mungkin di ujung bulan Oktober saja," kata Erick.
Baca juga: Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi
Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga pernah mengatakan, ada beberapa proyek strategis BUMN yang sedang dikejar pengerjaannya, salah satunya proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.
Setelah hotel diresmikan di kawasan tersebut, kini sedang dikejar penyelesaian pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali atau Bali International Hospital.