Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Kompas.com - 06/05/2024, 07:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan masih ada 6 proyek strategis perusahaan pelat merah yang belum rampung dikerjakan, yang mana satu di antaranya diakui cukup sulit untuk diselesaikan.

Ia menjelaskan, dari total 88 proyek strategis BUMN, sudah sebanyak 82 proyek yang rampung. Maka sisa proyek lainnya masih terus dikerjakan seiring bakal berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024 mendatang.

"Jadi dari 88 itu sudah 82, masih ada 6, tapi ada satu yang cukup sulit untuk diselesaikan," ujar Erick saat ditemui di TMII, Jakarta, Minggu (5/5/2024).

Baca juga: BUMN Suka Jadi Sponsor Olahraga, Erick Thohir: Ini Apresiasi, Tanpa Paksaan

Menurut Erick, adalah hal yang wajar jika dari 88 proyek prioritas tersebut ada satu proyek yang pengerjaannya tidak rampung di masa jabatannya. Terlebih, pada dasarnya mayoritas proyek sudah rampung dikerjakan.

"Ya tidak mungkin kita menyelesaikan pekerjaan 100 persen, sempurna milik Allah," ucap dia.

Kendati mengaku ada satu proyek yang sulit untuk diselesaikan, Erick tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis proyeknya dan alasannya. Ia hanya menyebut, adanya dinamika yang membuat satu proyek sulit dirampungkan.

"Mungkin satu yang meleset, ini karena situasi yang terjadi dinamika, tapi nanti saya laporkan mungkin di ujung bulan Oktober saja," kata Erick.

Baca juga: Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga pernah mengatakan, ada beberapa proyek strategis BUMN yang sedang dikejar pengerjaannya, salah satunya proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

Setelah hotel diresmikan di kawasan tersebut, kini sedang dikejar penyelesaian pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali atau Bali International Hospital.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com