Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Kompas.com - 06/05/2024, 13:42 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11 persen pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ekonomi nasional lagi-lagi ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, konsumsi rumah tangga memiliki distribusi 54,93 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2024, tumbuh 4,91 persen dibanding periode sama tahun lalu. Dengan pertumbuhan itu, konsumsi rumah tangga berkontribusi 2,62 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi.

"Konsumsi rumah tangga, masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar dari sisi pengeluaran," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga hingga Persiapan Pemilu Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi 5,05 Persen

Lebih lanjut Amalia menjelaskan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga salah satunya didorong oleh momen Ramadhan. Momen yang terjadi pada pengujung Februari hingga Maret itu mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman.

"Bulan Ramadhan yang berlangsung di triwulan I 2024, turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ujarnya.

Kemudian, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar kedua ialah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi. Sumber pertumbuhan ini memiliki distribusi 29,31 persen terhadap PDB, tumbuh 4,91 persen, sehingga berkontribusi 1,19 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan PMTB didorong pertumbuhan seluruh kelompok barang modal, kecuali kendaraan," katanya.

Baca juga: Pembiayaan Perbankan Syariah Berharap pada Konsumsi Rumah Tangga

 


Selanjutnya, konsumsi pemerintah dengan distribusi 6,25 persen terhadap PDB, tumbuh pesat 19,90 persen, dan berkontribusi 1,06 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi.

Tingginya laju pertumbuhan konsumsi pemerintah terutama didorong oleh kenaikan realisasi belanja barang, terutama pada kegiatan pelaksanaan dan pengawasan Pemilu 2024. Kemudian, terdapat juga kenaikan realisasi belanja pegawai yang signifikan.

Adapun konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi, yakni sebesar 24,29 persen, didorong oleh gelaran Pemilu 2024. Namun demikian, sumber pertumbuhan ini hanya memiliki distiribusi 1,43 persen terhadap PDB.

Sementara itu, sumber pertumbuhan yang berasal dari aktivitas perdagangan, yakni net ekspor berkontribusi negatif terhadap PDB, yakni -0,23 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi. Hal ini dipicu oleh laju pertumbuhan impor yang lebih pesat, yakni 1,77 persen, dibanding ekspor yang hanya tumbuh 0,50 persen.

Baca juga: Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com