Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Kompas.com - 15/05/2024, 19:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keramaian keluhan masyarakat terkait pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu RI itu pun berencana "turun tangan" menangani keramaian itu.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, Kemenkeu menyambut baik keputusan Presiden Jokowi untuk menangani langsung berbagai isu yang menerpa DJBC Kemenkeu.Ia menyebutkan, berbagai permasalahan terkait DJBC sebenarnya sudah dibahas di level pimpinan kementerian.

"Dan sudah ada komitemen untuk menuntaskan sampai ke regulasi yang menjadi tigas dan tangung jawab Kemenkeu kita tahun urusan kepabeanan tidak hanya Kemenkeu," kata dia, dalam diskusi bersama media, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan di tingkat internal, Prastowo bilang, telah diidentifikasi permasalahan yang terjadi di wilayah kepabeanan tidak hanya berkaitan dengan DJBC Kemenkeu.

Menurut dia, terdapat permasalahan lain yang dihadapi berkaitan dengan kementerian atau lembaga (K/L) terkait. Pasalnya, DJBC hanya bertindak sebagai pelaksana dari berbagai ketentuan pembatasan yang diterapkan oleh K/L. Dengan demikian, DJBC tidak memiliki wewenang untuk melakukan perubahan terhadap berbagai ketentuan pembatasan atau sejenisnya.

"Maka kami sangat bersyukur dukungan bapak presiden tentu akan sangat membantu mempercepat koordinasi dan mengakselerasi hal hal yang perlu untuk diselesaikan secara cepat," tutur Prastowo.

Prastowo pun menyebutkan, keputusan Jokowi untuk turun tangan akan mempercepat penyelesaian masalah terkait DJBC Kemenkeu. Ia pun berharap, penyelesaian pada tingkat lintas K/L dapat menciptakan solusi yang lebih baik kepada masyarakat.

Baca juga: Kemenkeu Copot Kepala Bea Cukai Purwakarta, Ini Penyebabnya

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah membahas langsung berbagai permasalahan terkait DJBC Kemenkeu bersama Presiden Jokowi. Pembahasan ini dilakukan di pertemuan Istan Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu hari ini.

Sri Mulyani menyebut, dalam pertemuan itu, ia melaporkan soal kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) yang akhir-akhir ini disorot publik. Dalam laporannya, Sri Mulyani juga menceritakan beberapa persoalan yang viral di media sosial kepada Presiden.

"Saya laporkan Bea Cukai, dan pembahasan mengenai apa yang terjadi di situasi yang dihadapi oleh seluruh jajaran di lapangan," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.

"Yang viral-viral, dan penyebab dari sisi peraturan, penyebab dari sisi prosedur yang harus diperbaiki anak buah kita," tegasnya

Di sisi lain, bendahara negara itu juga mengakui perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini berkejaran dengan beban kerja Bea Cukai yang semakin besar. Hal itu juga ia sampaikan kepada Kepala Negara.

"Dengan teknologi saat ini yang berubah sangat cepat. Volume kegiatan dan beban yang luar biasa besar. Itu semua tadi kami sampaikan dan kita akan mengambil langkah-langkah langkah untuk terus memperbaikinya," jelasnya.

Saat ditanya lebih lanjut seperti apa tanggapan Presiden, Sri Mulyani tidak memberikan jawaban. Kemudian ketika ditanya perihal kapan Presiden Jokowi akan melakukan rapat membahas kinerja Bea Cukai, Sri Mulyani juga tidak menjawab.

Baca juga: Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com