Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Kompas.com - 14/05/2024, 07:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sejak beberapa pekan terakhir, institusi Bea Cukai jadi bulan-bulanan kritik di media sosial. Sejumlah warganet memprotes sulitnya pengurusan pengeluaran barang yang dibeli dari luar negeri.

Beberapa waktu sebelumnya, Ditjen Bea Cukai juga sempat jadi sorotan publik. Gaya hidup mewah para pejabat Bea Cukai dan keluarganya jadi salah satu yang dikritik.

Setelah ramai, sejumlah pejabat eselon Bea Cukai juga sempat dipanggil Inspektorat Kemenkeu hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan klarifikasi soal asal muasal harta kekayaannya.

Andhi Pramono salah satunya. Mantan Kepala Bea Cukai Makassar ini belakangan bahkan divonis penjara 10 tahun karena terbukti menerima gratifikasi.

Baca juga: Apa yang Bikin Harta Kepala Bea Cukai Purwakarta Janggal?

Kasus yang menimpa Andhi Pramono mencuat setelah putrinya pamer kekayaan di media sosial. Beberapa hari setelahnya, pejabat Bea Cukai lainnya bernama Eko Darmanto, juga ditangkap KPK.

Diketahui, eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta ini sering mengunggah gaya hidup mewah di media sosialnya.

Terbaru, Kepala Bea Cukai Purwakarta bernama Rahmady Effendy Hutahaean juga dilaporkan atas kasus kejanggalan harta kekayaan. Jabatannya pun kini sudah dicopot Sri Mulyani.

Rahmady dilaporkan seorang pengacara karena profil kekayaannya yang dilaporkan di LHKPN dianggap janggal. Disebut-sebut, pada 2022, total harta yang dilaporkan Rahmady hanya sebesar Rp 6,3 miliar.

Baca juga: Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Namun sang pengacara yang bernama Andreas mengungkapkan, Rahmady Effendy malahan sampai memiliki uang tunai sebesar Rp 7 miliar yang dipakainya sebagai pinjaman ke kliennya untuk urusan bisnis.

Setelah Pajak, kini Bea Cukai

Seperti efek domino, viralnya kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, anak pegawai eselon Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, juga merembet ke Ditjen Bea dan Cukai.

Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai adalah dua instansi yang tunjangannya relatif sangat tinggi.

Bak bumi dan langit, nominalnya relatif sangat jomplang apabila dibandingkan penghasilan yang diterima PNS yang bekerja di kementerian/lembaga lainnya di Tanah Air.

Sepanjang tahun 2023, di jagat dunia maya, warganet menguliti gaya hidup mewah yang dilakukan beberapa pejabat eselon Bea Cukai dan keluarganya. Sorotan terhadap institusi Bea Cukai kembali ramai dan berlanjut pada tahun 2024.

Baca juga: Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Namun di tahun ini, Bea Cukai lebih banyak disorot terkait sulitnya kepengurusan serta pengenaan bea masuk dan pajak barang-barang dari luar negeri.

Kasus Mario Dandy

Stigma negatif pada institusi Kementerian Keuangan tak bisa dilepaskan dari kasus Mario Dandy Satrio. Nama anak PNS Pajak ini mencuat lantaran pamer harta dan diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang laki-laki berusia 17 tahun bernama David.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com