Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Keuangan Global Membaik, Sudah Waktunya BI Turunkan Suku Bunga?

Kompas.com - 22/05/2024, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 21-22 Mei pada Rabu (22/5/2024) siang hari ini. Pengumuman bakal disampaikan di tengah kondisi pasar keuangan yang mulai "membaik".

Membaiknya kondisi pasar keuangan ditandai dengan aliran modal asing yang kembali masuk ke Tanah Air. Bahkan, pada pekan lalu aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan RI mencapai Rp 22,06 triliun.

Meskipun pasar keuangan sudah mulai membaik, BI diproyeksi masih mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6,25 persen.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan, salah satu pertimbangan BI belum akan menurunkan suku bunga acuan ialah ketidakpastian yang berasal dari arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Baca juga: Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Josua menjelaskan, dalam berbagai kesempatan Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI tidak akan mengikuti The Fed dalam menentukan arah kebijakannya. Akan tetapi, sikap tersebut mulai berubah sejak RDG April lalu.

"Kami memperkirakan bahwa pergerakan BI-Rate di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga kebijakan The Fed," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).

"Peluang penurunan BI-Rate akan muncul ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga acuannya," sambungnya.

Baca juga: Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

 


Lebih lanjut Josua bilang, The Fed diproyeksi baru menurunkan suku bunga acuannya pada Desember 2024. Oleh karenanya, tingkat suku bunga acuan BI di level 6,25 persen diprediksi bertahan hingga pengujung tahun ini.

"Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga akan terbuka pada tahun 2025," ujarnya.

Senada, Ekonom senior Ryan Kiryanto memprediksi, BI masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya. Pertimbangannya pun serupa, sikap The Fed yang belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Ryan membenarkan, tekanan eksternal terhadap rupiah sudah mereda. Namun, di sisi lain BI perlu menjaga komitmennya untuk mempertahankan tingkat inflasi di kisaran 1,5 - 3,5 persen.

"Sepertinya BI akan mempertahankan BI Rate tetap di 6,25 persen," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com