Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Kompas.com - 01/06/2024, 07:11 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Soal Kasus 109 Ton Emas, Antam Bantah Beredar Emas Palsu

PT Aneka Tambang Tbk buka suara terkait kasus 109 ton emas Antam yang disebut palsu. Kasus ini sedang diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dan melibatkan 6 eks karyawan Antam.

Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menyatakan, tidak benar jika ada emas Antam palsu yang beredar di masyarakat, sebab seluruh produk emas logam mulia Antam dilengkapi sertifikat resmi.

Emas produksi Antam juga diolah di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang telah tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA).

Selengkapnya simak di sini

2. Catat, Mulai 5 Juli Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Bank Central Asia (BCA) akan menerapkan kebijakan baru mengenai biaya administrasi transaksi tarik tunai melalui EDC BCA.

Mulai 5 Juli 2024, nasabah yang melakukan tarik tunai lewat EDC BCA menggunakan kartu debit BCA akan dikenai biaya administrasi sebesar Rp 4.000 untuk setiap transaksi.

Dilansir dari laman resmi, biaya administrasi tersebut akan dikenakan oleh seluruh merchant yang melayani fasilitas tunai BCA, seperti minimarket dan supermarket.

Baca selengkapnya di sini

3. Mau Kuliah Gratis Seperti di Negara Maju? Sri Mulyani: Pajaknya 70 Persen Per Orang

Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal celetukan orang-orang yang menyebutkan jika di negara maju seperti di Nordik (negara-negara Eropa Utara) kuliah gratis, sementara di Indonesia tidak.

Menurut bendara negara, pendidikan gratis di sana bisa dilakukan lantaran pajak yang dikenakan oleh negara per orang juga besar. Alias, bukan "cuma-cuma" belaka.

"Saya jadi menteri keuangan tuh sering juga orang-orang menyeletuk 'mbok ya kayak Nordic Countries itu loh, segala macam bebas sampai perguruan tinggi, dari lahir sampai perguran tinggi enggak perlu bayar apa-apa," tutur Sri Mulyani dalam seminar nasional Jesuit Indonesia, di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Simak selengkapnya di sini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com