Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Kompas.com - 03/06/2024, 17:01 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja membeli sebanyak 221.100 saham BBCA akhir pekan lalu. Hal tersebut dilakukan ketika perdagangan saham BBCA dalam seminggu terakhir tampak landai.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (3/6/2024), Jahja diketahui melakukan transaksi pembelian pada 30 Mei 2024. Adapun, pembelian saham BBCA tersebut dilakukan dengan harga transaksi 9.000 per saham.

"Tujuan transaksi investasi," tulis Kepala Grup BCA Linda Chandrawati dalam pengumuman tersebut, dikutip Senin (3/6/2024).

Jahja mengeluarkan uang senilai kurang lebih Rp 1,98 miliar dalam transaksi pembelian saham BBCA tersebut.

Baca juga: Nasabah Bakal Dikenakan Biaya Rp 4.000 untuk Tarik Tunai dari EDC BCA

Dengan pembelian ini, jumlah saham BBCA koleksi Jahja mencapai 33,85 juta saham. Transaksi ini buat persentasi saham Jahja tercatat senilai 0,03 persen.

Adapun sebelumnya, jumlah saham yang dimiliki Jahja sebelum transaksi adalah 33,62 juta saham.

Secara persentase jumlah kepemilikan saham Jahja tidak berubah atau masih berkisar di level 0,03 persen.

Baca juga: Tren Pelemahan Rupiah, Bos BCA Sebut Tak Ada Aksi Jual Beli Dollar AS yang Mencolok

Sebagai informasi, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA telah membagikan dividen senilai Rp 33,2 triliun dari laba bersih tahun buku 2023. 

Pembagian dividen BCA ini setara dengan 68,4 persen dari laba bersih tahun lalu yang senilai Rp 48,6 triliun.

Dengan demikian, setiap pemegang saham BCA akan mendapatkan dividen sekitar Rp 270 per saham.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Seperti Warisan

 

Sebelumnya, Jahja sempat menghibahkan 8 juta saham perusahaan bersandi bursa BBCA itu kepada dua anaknya pertengahan tahun lalu.

Total hibah kepada dua anaknya tersebut mencapai Rp 74 miliar dengan total 8 juta saham. Adapun, tiap-tiap anak mendapatkan saham senilai Rp 37 miliar.

Jahja menjelaskan, hibah yang diberikan pada dua anaknya itu seperti warisan.

"Jadi orangtua mewariskan asetnya ke anak adalah hal biasa," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com