Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Kompas.com - 04/06/2024, 20:02 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber Nasdaq

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehidupan pensiun yang tenang kini sedang dibayangi oleh tingkat inflasi yang tinggi. Dikutip dari Nasdaq, Selasa (4/6/2024), hampir sepertiga dari para pensiunan di Amerika Serikat (AS), kini mempertimbangkan untuk kembali ke dunia pekerjaan.

Hal itu demi mengatasi biaya hidup yang semakin meroket dan telah menggerus tabungan para pensiunan.

Menurut laporan terbaru dari aplikasi pencarian kerja Indeed Flex, sekitar 30 persen pensiunan sedang mempertimbangkan untuk bekerja lagi. Setidaknya dengan menjalani satu hingga tiga shift per minggu.

Baca juga: Lonjakan Inflasi dan Siasat Masyarakat Penuhi Pangan Bergizi untuk Anak

Alasan utama di balik keputusan ini adalah meningkatnya biaya hidup, dengan 71,6 persen pensiunan mennyebutkan bahwa inflasi sebagai penyebab utama kekhawatiran mereka.

Meskipun angka inflasi telah turun dari puncaknya di atas 9 persen pada Juni 2022 menjadi 3,4 persen saat ini, dampaknya tetap terasa kuat.

Banyak warga lanjut usia yang sebelumnya merasa aman secara finansial sekarang terpaksa merenungkan kembali keputusan pensiun mereka.

Harga-harga yang meroket telah menguras tabungan mereka lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Pengendalian Inflasi

Selain itu, data dari perusahaan manajemen investasi Schroders menunjukkan bahwa hanya 44 persen pensiunan yang merasa telah menyimpan cukup untuk pensiun, sementara 24 persen lainnya tidak yakin.

Khawatir tentang inflasi juga menambah beban keuangan mereka. Sebanyak 89 persen pensiunan merasa cemas akan dampak inflasi pada nilai aset mereka.

Pensiunan juga merasa tekanan finansial melalui penurunan nilai aset mereka.

Menurut para ekonom di Center for Retirement Research di Boston College, lebih dari 20 persen pensiunan di AS meningkatkan penarikan dari akun pensiun mereka antara 2021 dan 2023 karena inflasi.

Inflasi yang terus meningkat telah menjadi beban berat bagi para pensiunan di AS. Mereka terpaksa menghadapi kenyataan bahwa biaya hidup yang meroket dan nilai aset yang terkikis memaksa mereka untuk kembali bekerja, meskipun dalam kapasitas sementara.

Baca juga: Inflasi Bikin 1 dari 6 Orang Dewasa AS Tak Bisa Bayar Tagihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com