Mendag Akan "Blacklist" Importir Bawang Putih yang Tak Realisasikan Impor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan akan mempinalti para importir yang tak merealisasikan impor padahal Perizinan Impornya (PI) sudah dikeluarkan.

Hal ini menyusul masih banyaknya importir bawang putih yang tak merealisasikan impor sehingga menyebabkan harga bawang putih di pasar mahal.

Zulhas bilang bentuk pinalti yang akan diberikan adalah memblokir perusahaan importir dari penugasan impor bawang putih untuk periode selanjutnya.

Baca juga: Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Sentra Batik Banten di Kota Serang. Kamis (6/6/2024). Zulhas menyebut Batik Banten sudah memiliki kualitas untuk menjejaki pasar internasional.

Hanya saja Mendag Zulhas belum bisa menyebutkan kapan kebijakan pinalti itu akan diimplementasikan.

Adapun berdasarkan catatan Kemendag dari target impor bawang putih yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 665.025 ton, jumlah realisasinya hanya mencapai 148.712 ton.

Padahal jumlah Perizinan Imor (PI) yang telah dikeluarkan oleh kementerian Perdagangan sudah setengah dari target impor atau sebesar 349.290 ton.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Rabu 22 Mei 2024, Harga Bawang Putih Bonggol Naik

Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Fanshurullah Asa menilai kebijakan pinalti bagus diimplementasikan agar stok bawang putih di Tanah Air tidak menipis. Hal ini pun dikhawatirkan bisa membuat harga bawang putih meroket tinggi.

“Saya kira bagus kan sudah dikasih SPI-nya, kalau sampai belum mengimpor kan bisa berpengaruh pada stok di kita sehingga buat harga tinggi kan itu logikanya. Yah artinya kalau sudah dikasih SPI yah harus segera direalisasikan,” ujarnya usai melakukan FGD Bawang Putih di Jakarta, Selasa (21/5/2024).