Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akuisisi Saham Standard Chatered di Bank Permata Bakal Perkuat Bank Mandiri?

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Standard Chartered Bank (SCB) melepas 44,45 persen sahamnya di Bank Permata terus menjadi perhatian publik.

Kabar terbaru, calon pembeli potensial saham SCB itu kian mengerucut pada dua investor besar, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc atau MUFG.

Sebelumnya, beberapa investor disebut-sebut tertarik untuk menjadi calon pemilik baru Bank Permata. Termasuk konsorsium Texas Pacific Group (TPG)-Northstar Group. Namun, tampaknya kabar tersebut tidak benar.

Sampai akhir tahun 2018 Bank Permata memiliki total aset sebesar Rp 152,75 triliun. Dengan aset yang berpotensi terus meningkat, kepemilikan Permata diperkirakan akan mampu mengembalikan Bank Mandiri sebagai yang terbesar di Indonesia.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono juga mendorong Bank Mandiri untuk mengoptimalkan peluang penjualan saham Stanchart di Bank Permata.

Menurutnya, akuisisi ini juga akan menciptakan konsolidasi perbankan yang masih dibutuhkan oleh industri perbankan nasional.

"Di industri perbankan akuisisi itu hal yang biasa. Dan sebaiknya (saham Permata) diakuisisi oleh Bank Mandiri, karena ini bank besar dan BUMN," ujar Paul saat dihubungi Kontan, Kamis (28/2/2019).

Saat dikonfirmasi Kontan.co.id, manajemen Bank Mandiri belum memberikan tanggapan. Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan dan Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas belum menjawab panggilan telepon dari KONTAN. Konfirmasi yang dikirim melalui pesan singkat WhatsApp juga belum direspons.

Sesungguhnya dengan masuknya bank Mandiri aset-aset perbankan nasional tetap dimiliki oleh bangsa sendiri. Kepemilikan asing di perbankan dinilai sudah terlalu besar.

Stanchart mengakuisisi 44,5 persen saham Permata dalam dua tahap transaksi. Pada tahun 2004, konsorsium Stanchart-Astra berhasil memenangkan 51 persen tender penjualan saham Bank Permata oleh BPPN senilai Rp 1,38 triliun.

Lalu pada September 2006 konsorsium ini kembali membeli 25,9 persen saham Permata milik pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 1,8 triliun.

Kedua anggota konsorsium itu lantas meningkatkan kepemilikannya di Permata. Hingga akhir 2018 Stanchart dan Astra memiliki saham di Bank Permata masing-masing 44,5 persen saham. (Dikky Setiawan)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Akuisisi saham Standard Chartered di Permata bakal perkuat Bank Mandiri

https://money.kompas.com/read/2019/03/01/102252526/akuisisi-saham-standard-chatered-di-bank-permata-bakal-perkuat-bank-mandiri

Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke