Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Sentral AS Tak Akan Naikkan Suku Bunga Acuan Tahun Ini

Keputusan ini diambil setelah dua hari rapat hingga Rabu (20/3/2019) waktu setempat. Bank sentral memulai pengetatan moneter lewat kenaikan suku bunga pada akhir 2015 setelah menahan suku bunga acuan 0-0,25 persen sejak krisis keuangan 2008-2009.

Tahun lalu, bank sentral menaikkan suku bunga acuan hingga empat hingga saat ini berada di 2,25-2,5 persen.

Setelah menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi AS, tingkat pengangguran dan inflasi, The Fed mengatakan suku bunga overnight atau Fed Fund Rate akan tetap berada di posisi saat ini setidaknya hingga akhir tahun.

Mengutip Reuters dari Kontan.co.id, Kamis (21/3/2019), The Fed tidak melihat perlu menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi, yang masih berada di bawah target bank sentral pada level 2 persen. The Fed pun mengatakan akan memperlambat pengurangan aset secara bulanan yang sekarang berada di 50 miliar dollar AS per bulan.

The Fed akan memperlambat pengurangan ini hingga akhirnya berhenti pada bulan September.

Sekadar informasi, The Fed mulai mengurangi aset yang saat ini mencapai lebih dari 4 triliun dollar AS sejak akhir 2017 lalu.

Dari sisi suku bunga, bank sentral mengungkapkan tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini dari rencana sebelumnya dua kali kenaikan hingga Desember.

"Mungkin perlu beberapa waktu hingga outlook pasar tenaga kerja dan inflasi memerlukan perubahan kebijakan," kata Jerome Powell, Gubernur The Fed dalam konferensi pers setelah Federal Open Market Committee (FOMC).

Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan bersabar sebelum menaikkan suku bunga lagi. "Bersabar artinya, kami tidak melihat perlunya terburu-buru mengambil keputusan," imbuh dia.

Pertumbuhan Berkelanjutan

Dalam pernyataan, FOMC mengungkapkan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang sehat akan menjadi skenario ekonomi AS. Tapi, belakangan muncul keraguan di tengah perlambatan belanja rumah tangga dan investasi bisnis.

Pemangkasan pajak yang menjadi penopang pertumbuhan tahun 2018 kini sudah tidak terasa lagi dampaknya. Menurut proyeksi median anggota dewan bank sentral, ekonomi AS akan tumbuh 2,1 persen pada tahun ini, turun 1 persen penuh dari sekitar 3 persen pertumbuhan tahun lalu.

Keputusan suku bunga ini sejalan dengan prediksi pasar. "Saya tidak melihat bank sentral menaikkan suku bunga tahun ini. Tapi, bank sentral lebih dovish daripada perkiraan," kata Brian Jacobsen, senior investment strategist Wells Fargo Asset Management.

Prediksi ekonomi baru The Fed menunjukkan pelemahan di semua sektor jika dibandingkan dengan prediksi Federal Reserve pada Desember lalu. Selain perlambatan pertumbuhan, tingkat pengangguran diperkirakan 3,7 persen, sedikit lebih tinggi ketimbang prediksi tiga bulan lalu.

The Fed memperkirakan, tingkat inflasi tahun ini berada di level 1,8 persen, turun jika dibandingkan dengan prediksi Desember lalu pada level 1,9 persen.

"Pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat dari laju yang solid pada kuartal keempat lalu. Indikator terkini menunjukkan perlambatan pertumbuhan belanja rumah tangga dan investasi bisnis di kuartal pertama. Inflasi secara keseluruhan menurun," ungkap The Fed.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan tahun ini

https://money.kompas.com/read/2019/03/21/080200526/bank-sentral-as-tak-akan-naikkan-suku-bunga-acuan-tahun-ini

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke