Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Food Innovation dan Knowledge Hub Hadir, Dorong Pertumbuhan Start Up Food di Indonesia

Selain itu, keberadaan food accelerator ini bisa menginspirasi dan bisa membangun dukungan terhadap industri kuliner melalui beragam fasilitas yang ada.

"Kami memiliki misi untuk terus dapat mendukung pertumbuhan UMKM, khususnya food start up dengan menyediakan sarana dan edukasi bagi mereka agar berkembang, berinovasi dan dapat memaksimalkan teknologi dalam usahanya," kata Chief Empowerment Officer (CEO) Accelerice Indonesia, Charlotte Kowara di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Charlotte mengatakan, Accelerice hadir untuk membangun ekosistem yang kuat agar dapat semakin meningkatkan industri kuliner Indonesia yang sedang tumbuh. Visinya ialah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi dan teknologi rekayasa bahan pangan di masa depan.

"Dengan menekankan, bahwa produk yang dihasilkan harus dapat terjangkau, mudah didapat, dan bernitrisi," tuturnya.

Dia menyebutkan, Indonesia dengan populasi 278 juta jiwa dipercaya memiliki pasar kawasan kuliner terbeaar di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki lebih dari 500.000 bumbu dan rempah, dimana beberapa hidangan Indonesia juga diakui sebagai hidangan terbaik di dunia dan nasi goreng.

Bahkan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan bahwa sektor industri kukiner memberikan kontribusi yang singnifikan dengan menyumbangkan 30 persen dari total sektor pariwisata dan ekonominkreatif.

"Oleh karen itu, sektor industri kuliner memiliki peluang besar untuk investasi dan inovasi," tambahnya.

Ia menambahkan, Indonesia diprediksi menjadi salah satu raksasa ekonomi pada 2050 dan akan mendapat keuntungan besar dari sektor UMKM yang semakin kuat. Ini terbukti, negara-negari lain di dunia yang memberikan perhatiam khusus terhadap pertumbuhan dan kemajuan industri kecil serta menengah di Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Accelerice hadir di saat yang lebih tepat dimana mulai munculnya kesadaran bahwa, kreativitas dan inovasi yang dilakukan food start up menyumbangkan hasil yang lenih signifikan terhadap pertumbuhan industri kuliner," imbuhnya.

"Walaupun adanya peluang yang cukup besar untuk melakukan inovasi. Namun kenyataannya masih baya food start up yang memiliki hambatan seperti modal, maupun kurangnya pengalaman untuk dapat meluncurkan, mengembangkan, dan mempertahannkan usahanya," lanjut Charlotte.

Guna mendukung tujuan itu, Accelerice mengahadirkan fasilitas research dan development (R&D), cafe uji coba produk, co-working space, reference room, dan lainnya. Semua fasilitas penunjang itu berada di gedung empat lantai.

https://money.kompas.com/read/2019/03/25/171624426/food-innovation-dan-knowledge-hub-hadir-dorong-pertumbuhan-start-up-food-di

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke