Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Pimpinan di Perusahaan Tak Hanya Perkara Mengatur Orang...

Pasalnya, menjadi seseorang yang menduduki posisi pimpinan dalam sebuah tim tak hanya sekadar memimpin orang-orang di dalam tim tersebut. Namun sekaligus membuat sistem yang bisa mendorong orang-orang yang bekerja di dalamnya menjadi lebih inovatif sehingga bisa melahirkan ide atau gagasan baru yang membuat iklim bekerja menjadi lebih hidup.

Salah satu penulis buku The Corporate Start Up sekaligus konsultan independen pengembangan inovasi Dan Toma mengatakan, kesalahan manajemen yang kerap kali diartikan sebagai cara untuk mengendalikan orang-orang di dalam sebuah tim justru akan membuat mereka tertekan dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut.

"Kebanyakan perusahaan bekerja seperti itu (di mana manajemen diartikan sebagai mengendalikan perorangan dibanding sistem), dan kebanyakan perusahaan masih bekerja dengan sistem di era abad 19 itu," ujar Dan Toma di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Menurut dia, seorang pimpinan lebih suka untuk mengatur orang perorangan dibandingkan dengan membenahi sebuah sistem lantaran lebih mudah menyalahkan seseorang dibandingkan memerbaiki sistem yang sudah terbentuk.

"Menjadi penting dalam sebuah manajemen untuk mengelola lebih dari orang-orang yang terlibat di dalamnya," ujar Dan.

Dia mencontohkan, bagaimana perusahaan besar seperti Toyota mampu menjaga kualitas perusahaan mereka dengan melakukan pengawasan terhadap sistem pengelolaan perusahaannya. Sehingga, mereka tidak serta merta menyalahkan individu ketika perusahaan terlibat sebuah masalah.

"Ketika ada masalah di perusahaan, yang diperbaiki adalah sistemnya, bukan kesalahan dari seorang individu," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/03/29/180500326/jadi-pimpinan-di-perusahaan-tak-hanya-perkara-mengatur-orang-

Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke