Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Samsung Diproyeksi Anjlok 60 Persen, Mengapa?

SEOUL, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Korea Selatan Samsung Electronics Ltd menyatakan bakal mencatatkan laba kuartalan paling rendah dalam dua tahun.

Ini sejalan dengan melambatnya penjualan cip memori dan panel, serta semakin ketatnya persaingan dalam pasar ponsel pintar.

Akibatnya, marjin Samsung pun terpukul. Samsung menyatakan, laba operasional kuartal I 2019 diproyeksikan anjlok 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dilansir dari FOX Business, Minggu (7/4/2019), proyeksi tersebut meleset dari ekspektasi pasar. Ini pun menandakan perolehan laba kuartalan paling buruk sejak 2016.

Samsung memasok cip memori dan layar untuk smartphone produksi Samsung sendiri maupun Apple Inc. Pun Samsung juga memasok cip server untuk perusahaan seperti Amazon.

Sementara itu, bisnis semikonduktor adalah pendorong utama laba Samsung.

"Pada paruh kedua, harga cip memori akan melambat. Rilis iPhone baru tampaknya akan menjadi sinyal bagus untuk bisnis latar dan cip memori Samsung," kata Kim Yang Jae, analis di KTB Investment and Securities.

Samsung, produsen smartphone terbesar di dunia, mengungkapkan laba pada periode Januari-Maret 2019 akan mencapai 6,2 triliun won atau 5,5 miliar dollar AS. Adapun pendapatan Samsung diproyeksikan anjlok 14 persen menjadi 52 triliun won.

Samsung dijadwalkan bakal melaporkan kinerja keuangan pada akhir April 2019 mendatang.

Sebelumnya, Samsung telah memperingatkan investor bahwa kinerja keuangan kuartal I 2019 akan mengecewakan lantaran anjloknya harga cip memori dan melambatnya permintaan panel layar yang digunakan di iPhone Apple.

 

https://money.kompas.com/read/2019/04/07/063000826/laba-samsung-diproyeksi-anjlok-60-persen-mengapa

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Pendapatan Masyarakat Stagnan Bikin Daya Beli Merosot

Pendapatan Masyarakat Stagnan Bikin Daya Beli Merosot

Whats New
IHSG Dibuka 'Hijau', Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.086

IHSG Dibuka "Hijau", Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.086

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke