Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 11 Kepribadian yang Bisa Menghancurkan Bisnis

NEW YORK, KOMPAS.com - Keberhasilan sebuah bisnis sebagian besar dipengaruhi oleh kepribadian orang yang mengelolanya. Anda bisa memiliki ide-ide inovatif, tetapi jika memiliki kepribadian yang negatif bisa membuat pelanggan yang dan karyawan yang paling rajin pergi dari perusahaan.

Sebagai seorang manajer atau pemimpin perusahaan, penting untuk menyadari bahwa Anda memiliki pengaruh atas perusahaan. Segala tindak-tanduk Anda dapat membuat perusahaan maju atau semakin terpuruk.

Kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis sebagian besar dipengaruhi dari cara Anda berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Perhatikan baik-baik kualitas dan karakter kepribadian Anda. Apakah Anda melakukan lebih banyak hal buruk daripada kebaikan?

Dilansir dari Business Insider, Jumat (26/4/2019), jika Anda menemukan salah satu dari 11 ciri kepribadian beracun berikut ini, inilah saatnya untuk melakukan perubahan.

1. Kecerdasan emosi rendah

Singkatnya, memiliki kecerdasan emosi yang rendah, atau EQ, adalah racun untuk bisnis, karena hal itu mempengaruhi semua orang yang berhubungan dengan Anda. EQ seringkali sama pentingnya dengan IQ.

EQ membantu Anda untuk memahami orang lain dan mengenali apa yang memotivasi mereka. EQ yang kuat adalah dasar untuk bekerja secara kooperatif dengan suatu kelompok dan menciptakan rasa kohesi di tempat kerja.

EQ yang rendah menyebabkan keterampilan komunikasi yang buruk. Ini merusak kredibilitas Anda dan membuat orang lain merasa kurang percaya pada Anda. Ketika Anda cerdas secara emosional, Anda sadar akan emosi Anda, serta perasaan dan kebutuhan orang-orang di sekitar Anda. 

Memiliki EQ yang tinggi membantu Anda mengelola situasi dan hubungan sosial, serta memungkinkan Anda untuk mengatur emosi.

2. Sarkasme kronis

Sedikit sarkasme kadang-kadang terlihat lucu, tetapi jika Anda hidup hanya untuk berkomentar sarkastik, Anda mungkin tanpa sadar menciptakan lingkungan yang buruk.

Jika Anda berpikir komentar sarkastik Anda yang terus-menerus mencetak poin atau membuat Anda terlihat pintar, pikirkan lagi. Sarkasme membuat Anda tampak pahit, marah, dan sombong.

Cobalah bersikap baik. Perlakukan semua orang dengan sopan santun dan rasa hormat. Tahan keinginan untuk mencaci orang lain atau melemparkan kalimat verbal untuk menertawakan orang lain.

3. Terlalu kaku

Kemampuan untuk berpikir dan terbuka terhadap saran dan ide sangat penting untuk bisa beradaptasi dengan perubahan tak terduga dalam bisnis. Ketika Anda terlalu kaku dalam berpikir dan mengambil keputusan, Anda secara tak langsung membatasi pilihan Anda atau tidak dapat membuat adaptasi yang cepat dan sesuai kebutuhan.

Hal ini akan mempengaruhi bisnis Anda.

Ya, perencanaan dan penjadwalan adalah bagian penting dari bisnis, tetapi Anda juga perlu mempertimbangkan pentingnya menindaklanjuti dengan strategi atau metode tertentu. Setiap perusahaan yang sukses terkadang perlu melatih fleksibilitas dan menemukan solusi kreatif dalam situasi yang tidak terduga.

Berusahalah untuk menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

4. Tidak menindaklanjuti

Janji yang tak ditepati dan kepemimpinan yang rapuh mengurangi kredibilitas Anda dengan para karyawan Anda. Jika Anda ingin mempertahankan pengaruh Anda dan mendapatkan rasa hormat dari orang lain, Anda harus belajar untuk menindaklanjuti janji yang pernah diutarakan.

Jika Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukanlah. Dan sama pentingnya, bekerja untuk membangun kepercayaan dan saling menghormati dengan rekan kerja, karyawan, klien, dan pelanggan.

Dukung orang-orang di sekitar Anda, hadir untuk mereka, dan Anda akan mendapatkan pengikut.

5. Tidak sabar

Keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis seringkali didasarkan pada waktu. Kita harus mengetahui kapan harus melompat dan kapan harus mundur, menganalisis dan mempertimbangkan pilihan Anda.

Tetapi membuat keputusan ini membutuhkan kemampuan untuk mundur dan memiliki kesabaran untuk merenungkan gambaran yang lebih besar.

Bisnis adalah tindakan penyeimbangan antara agresivitas dan reservasi. Ketidaksabaran dapat menyebabkan keputusan tergesa-gesa yang mengunci Anda ke dalam pengaturan yang buruk. Bertekad dan bersemangat adalah hal yang baik.

6. Mengontrol semuanya sendirian

Menjadi orang yang mengendalikan segala hal bisa menghambat kemampuan Anda untuk membuat keputusan cepat. Anda akan kewalahan oleh rasa perfeksionisme dan menjadi frustrasi ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Bagaimana jika, alih-alih mencoba mengendalikan semuanya, Anda menerima hal yang tak terduga? Cobalah dan lihat betapa lebih baik untuk mempercayakan sesuatu kepada orang lain.

7. Kurang empati

Mereka yang kurang empati atau gagal menunjukkan belas kasihan akan mendapati sikap burukyang dapat merusak perusahaan. Sinisme membuat Anda terlihat defensif dan marah.

Menunjukan sikap empati menbuat orang lain merasa terhubung dan dipahami. Dengan menunjukkan bahwa kita peduli dan memahami apa yang sedang dialami orang lain, kita menciptakan suasana mendukung yang bisa menarik orang.

Empati dan kepedulian membuat orang lain merasa dihargai, dan itu membuat pelanggan lebih cenderung untuk tetap loyal dan karyawan lebih cenderung untuk bekerja keras. Jadi, ketika merasa sifat sinis merayap masuk ke kehidupan Anda, ingatlah bahwa menunjukkan sisi manusiawi membiarkan orang lain tahu bahwa Anda peduli juga bisa menguntungkan.

8. Berpikiran tertutup

Orang yang berpikiran tertutup cenderung lebih menyalahkan orang lain daripada memikul tanggung jawab ketika terjadi kesalahan. Mereka percaya bahwa mereka memiliki jawaban untuk semuanya, sehingga mereka kesulitan mendengarkan apa yang orang lain katakan.

Tidak peduli seberapa yakin Anda, pastikan Anda mendengar saran orang lain. Bahkan jika pilihan Anda akhirnya menjadi yang terbaik, Anda akan menjadi pemimpin yang lebih baik dan bisnis Anda akan tumbuh jika Anda terbuka untuk mendengarkan perspektif dan saran lain.

Berupayalah berpikiran terbuka secara radikal. Mungkin sulit bagi ego Anda, tetapi itu akan mengubah seluruh perspektif bisnis Anda.

Jangan biarkan sikap keras kepala atau berpikiran sempit membuat Anda tidak mendengar ide-ide yang tidak biasa dalm membuat keputusan yang terbaik.

9. Mengeluh terus-menerus

Tidak ada yang suka dengan orang pesimis. Jika Anda terus-menerus mengeluh, Anda tidak hanya menjatuhkan orang lain, Anda menjadi tidak produktif dan membuat orang lain lebih tidak produktif.

Jika Anda menghabiskan semua energi Anda dengan menggerutu dan meratapi, Anda memperkuat pola pikir negatif dalam diri Anda dan membuat orang lain menjauh. Perhatikan seberapa sering Anda mengatakan hal-hal negatif.

Jika Anda tidak dapat melalui percakapan tanpa mengeluh, Anda memiliki masalah.

10. Otoriter

Banyak pemimpin menggunakan tindakan berdasarkan rasa takut untuk mengendalikan orang lain tanpa menyadari apa yang mereka lakukan. Mereka menggunakan ancaman dan menakut-nakuti untuk membuat orang lain mau melakukan apa yang mereka inginkan.

Memimpin dengan rasa takut menciptakan budaya yang didasarkan pada kecurigaan dan kegelisahan, di mana tidak ada yang mau mengakui kesalahan, menyuarakan ketidaksetujuan atau menawarkan ide-ide baru, semua karena takut ditolak atau dipukuli.

Perusahaan yang sukses berusaha untuk menciptakan suasana yang sehat, bahagia, kreatif di mana pekerjaan yang baik dapat dilakukan dan bisnis yang kuat dapat dibangun.

11. Narsisme

Orang-orang narsisis tidak suka bisnis karena ego mereka yang semakin besar membuat mereka tidak mendengarkan siapa pun yang menentang mereka. Mereka benar-benar tidak ingin mendengar apa yang Anda katakan jika tidak sejalan dengan pemikiran mereka.

Mereka juga sepenuhnya fokus pada diri sendiri. Jika itu Anda, maka ini adalah panggilan untuk berubah.

https://money.kompas.com/read/2019/04/26/072613126/ini-11-kepribadian-yang-bisa-menghancurkan-bisnis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke