Apa Kata Netizen soal MRT Jakarta?

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari sebulan sejak beroperasi 24 Maret 2019 lalu, MRT Jakarta menyedot animo masyarakat untuk menjajalnya. MRT sempat menggratiskan tiketnya dan mulai berbayar setengah harga sejak 1 April 2019.

Moda transportasi ini tidak luput menjadi perbincangan dan antusiasme netizen di media sosial. Isentia, perusahaan analisa dan monitoring media berbasis Australia menganalisis fenomena tersebut di berbagai media sosial.

Sejak 1 Maret hingga 20 April 2019, Isentia menangkap perbincangan terkait MRT di media sosial sebanyak 238.700 buzz. Sebanyak 90,2 persen di antaranya berlangsung di Twitter.

Adapun topik yang paling banyak dibahas di Twitter adalah soal tarif MRT.

“Kami menemukan netizen sangat antusias dalam men-share kembali daftar tarif resmi dari MRT," ujar Insights Manager Isentia, Rendy Ezra, dikutip dari siaran pers, Senin (29/4/2019).

Selain itu, banyak pula netizen yang membahas dan bertanya satu sama lain soal bagaimana membeli tiket MRT dan apakah bisa menggunakan kartu yang sama dengan kereta maupun TransJakarta.

Masih terkait tarif, Bank DKI juga banyak disebut di media sosial karena mendukung sistem pembayaran tiket dengan JakCard. Selain itu, topik mengenai ‘Toilet Umum’ juga ramai diperbincangkan.

Meski banyak netizen memberikan respon positif terhadap fasilitas toilet yang memadai di dalam stasiun MRT, ada juga yang menyinggung soal bau pesing di dalam kereta pada awal April 2019.

Selain itu, soal perilaku penumpang MRT yang viral di berbagai pemberitaan juga menjadi bahasan yang banyakndiperbincangkan netizen. Dari total 2.222 buzz terkait penumpang MRT, 12,2 persen dari buzz tersebut mengeluhkan soal kelakuan warga yang "piknik" di MRT.

Diikuti dengan pencarian soal "kelakuan yang bikin elus dada" sebanyak 3,2 persen, soal "lesehan" sebanyak 3,1 persen, "bikin malu" sebesar 2.7 persen, serta kata "ndeso" yang juga muncul sebesar 2,5 persen dari total buzz seputar penumpang MRT.

Untuk stasiun MRT yang paling banyak disebut di medsos adalah Bundaran HI dan Lebak Bulus. Sebab, keduanya merupakan stasiun awal dan akhir. Stasiun Bundaran HI disebutkan sebesar 64,6 persen dan Stasiun Lebak Bulus disebutkan 17,2 persen dari total 8.826 buzz terkait.