Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Jadi YouTuber Bisa Kaya Raya?

Pasalnya, menjadi YouTuber dianggap sebagai profesi yang menyenangkan oleh banyak orang. Selain itu, gaya hidup yang ditawarkan oleh para YouTuber dalam setiap video yang mereka unggah melalui akun YouTube mereka pun menggiurkan bagi banyak orang.

Lalu, benarkah dengan menjadi seorang YouTuber seseorang bisa menjadi kaya raya?

Salah satu YouTuber dengan 1,4 juta suscribers Kevin Hendrawan mengatakan, Youtube akan membayar setiap content creator dengan berbagai persyaratan tertentu.

"Youtube memang membayar perviews yang bisa didapatkan untuk 1.000 subscribers dan 4.000 jam tayang, itu dia eligible mendapatkan uang dari views yang dia dapatkan," ujar Kevin di Jakarta, Sabtu (11/5/2019).

Namun Kevin mengaku, uang yang diberikan oleh YouTube tidak dalam jumlah yang besar. Gaya hidup mewah yang diperlihatkan oleh para YouTuber dalam konten-kontennya atau akun media sosial mereka tidak berasal dari bayaran yang diberikan oleh YouTube, namun dari iklan atau sponsorship.

"Jadi pendapatan yang miliaran itu bukan dari monetization yang diberikan YouTube. Itu enggak cukup. Jadi YouTuber kaya raya itu salah, karena yang sebenarnya bisa dilakukan adalah dengan mencari sponsorhip yang bisa ikut mendanai video kita," ucapnya.

"Sponsorship mau dapat berapa itu tergantung kita sendiri. Jadi YouTuber itu full entrepreneurship. Kontrol ada di YouTubernya sendiri," tambah Kevin.

Dia pun mengatakan, besarnya jumlah subcriber sebenarnya tidak berpengaruh terhadap besar-kecilnya uang yang diberikan oleh pihak YouTube.

"Jumlah subscriber itu maya, enggak ada hubungannya (dengan bayaran)," ujar dia.

Cara lain untuk mendapatkan uang dari YouTube adalah dengan membuat produk sendiri, dan menjadikan YouTube sebagai media pemasaran. Tentu saja, hal ini bisa dilakukan ketika YouTuber yang bersangkutan sudah memiliki pengikut-pengikut yang bisa dibilang fanatik.

"YouTube ini mass marketing platform. Ketika mempunyai massa jutaan orang yang nonton video setiap bulan, bayangkan apa yang terjadi jika menjual produk dari YouTuber itu sendiri atau dari sponsorship. Jangan buat video untuk dibayar YouTube, tapi lihatlah sebagai media untuk marketing," papar Kevin.

https://money.kompas.com/read/2019/05/13/070500426/benarkah-jadi-youtuber-bisa-kaya-raya-

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke