Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karyawan Keluar Bangun Bisnis, Amazon Justru Beri Insentif Besar

Pada bulan Juni tahun lalu, Amazon mengumumkan sebuah bisnis yang bisa dibangun oleh banyak orang, yaitu menjadi mitra mereka dan menjalankan pengiriman barang Amazon melalui Mitra Layanan Pengiriman.

Walaupun mitra, Anda jangan mengira penghasilannya akan kecil. Amazon mengatakan, potensi keuntungannya bagi pemilik bisnis bisa mencapai 300.000 dollar AS (Rp 4,2 miliar) secara tahunan.

Selain uang, Amazon akan memberikan insentif menarik lainnya.

"Amazon akan memberikan program karyawan, akses ke teknologi pengiriman canggih perusahaan, pelatihan langsung, dan diskon pada serangkaian aset dan layanan, termasuk van bermerek Amazon yang disesuaikan untuk pengiriman, seragam bermerek, dan asuransi komprehensif,” sebut Amazon dikutip dari CNBC, Selasa (14/5/2019).

Sejak hal ini diumumkan, banyak orang yang mendaftar untuk menjadi bagian Mitra Layanan Pengiriman milik Amazon, termasuk karyawannya sendiri.

"Kami menerima minat yang luar biasa dari puluhan ribu orang yang mendaftar untuk menjadi bagian dari program Mitra Layanan Pengiriman, termasuk banyak karyawan," kata Dave Clark, wakil presiden senior operasi di seluruh dunia.

“Kami telah mendengar dari rekan bahwa mereka ingin berpartisipasi dalam program dan untuk transisi. Sekarang kami telah memiliki jalur bagi karyawan tersebut, yang memiliki peluang untuk memiliki bisnis sendiri," lanjutnya.

Program Amazon ini disinyalir karena Amazon ingin mempercepat layanan pengirimannya dari dua hari menjadi satu hari. Tawaran ini pun tersedia untuk semua karyawannya, mulai dari yang penuh waktu, paruh waktu, hingga pekerja gudang.

Amazon membuka peluang sebesar-besarnya bagi para karyawan karena menurutnya, semua orang dan pengusaha dapat memulai bisnisnya dengan program Mitra Layanan Pengiriman ini.

Amazon mengatakan, nantinya pemilik yang memiliki 20 hingga 30 van pengiriman dari Amazon akan mencetak keuntungan tahunan berkisar 75.000 dollar AS hingga 300.000 dollar AS. Hal ini akan bervariasi tergantung pada kota dan biaya bisnis individu.

Namun, tentu karyawan yang ingin bermitra juga harus memperhitungkan kelemahan yang dia dapat dari bermitra dengan Amazon.

"Tidak ada bisnis yang sangat mudah. Peserta tidak boleh berharap tiba-tiba menghasilkan 300.000 dollar AS. Bahkan walaupun Amazon menyediakan berbagai potensi keuntungan per tahun," papar Profesor Sekolah Bisnis Universitas New York Anindya Ghose.

Jeremy Kagan, seorang profesor pemasaran tambahan di Columbia Business School dan direktur pengelola Pusat Eugene Lang Entrepreneurship Center mengatakan, Anda pun harus bersiap-siap terikat dengan Amazon dalam beberapa hal. Tentu hal ini akan membatasi inovasi Anda.

"Ketika Anda mengalami semua kesulitan dalam mendirikan bisnis, Anda mungkin akan menjualnya. Biasanya itu terjadi ketika Anda sudah mapan, telah memiliki karyawan, telah memiliki bisnis, dan Anda mulai benar-benar menuai hasil dari menumbuhkannya," kata Kagan.

"Tetapi dengan bisnis yang bergantung pada merek lain sebagai pelanggan utamanya (atau satu-satunya), saya tidak tahu apakah Anda memiliki banyak kemampuan untuk tumbuh atau berinovasi dari sana," lanjutnya.

Mengenai program insentif, memang bukan pertama kalinya Amazon membayar karyawannya sendiri untuk berhenti.

Raksasa e-commerce ini juga memiliki program Pay to Quit, di mana setahun sekali perusahaan menawarkan untuk membayar rekan penuh waktu di pusat pemenuhan Amazon hingga 5.000 dollar AS untuk meninggalkan perusahaan.

Perusahaan mengatakan hanya menginginkan karyawan yang ingin berada di sana. Mereka yang menerima tawaran itu tidak akan pernah bisa bekerja di Amazon.


https://money.kompas.com/read/2019/05/14/103937226/karyawan-keluar-bangun-bisnis-amazon-justru-beri-insentif-besar

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke