Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musim Mudik Ini Sriwijaya Air Tak Sediakan Extra Flight, Apa Sebabnya?

Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengatakan, tidak ada extra flight karena penerbangan mudik berpotensi rugi. Hal ini seiring dengan kebijakan penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat bermesin jet sebanyak 12 persen-16 persen yang diterapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

“Yang pasti tidak ada extra flight karena rugi,” katanya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (26/5/2019).

Menurut Joseph, tiket pesawat untuk tujuan mudik Sriwijaya Air sudah penuh. Tetapi, yang mengkhawatirkan adalah pesawat kosong ketika harus terbang kembali.

“Perginya penuh dengan TBA diskon 15 persen tapi pulangnya kosong,” ucapnys.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga mengurangi frekuensi penerbangan dan menutup penerbangan untuk beberapa rute dampak dari TBA itu. Beberapa rute domestik yang frekuensinya bakal dikurangi di antaranya Morotai, Maumere, dan Bima.

baca juga: Benarkah Harga Tiket Pesawat Sudah Turun?

Alasannya, beban biaya bahan bakar untuk penerbangan ke daerah terpencil ini lebih mahal 80 persen dibandingkan rute favorit. Selain itu, waktu operasinya akan terbatas, yakni pukul 15.00-16.00 saja.

Garuda Indonesia bahkan telah menutup rute Belitung-Singapura. Hal serupa juga akan berlaku bagi penerbangan Jakarta-London yang bakal ditutup setelah liburan musim panas ini.

Ke depannya, GIAA juga akan mengurangi frekuensi penerbangan rute Jakarta-Amsterdam, dari enam kali menjadi tiga kali. (Harry Muthahhari)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Harga tiket pesawat turun, tidak ada extra flight dari Sriwijaya Air di Lebaran ini


https://money.kompas.com/read/2019/05/26/200507126/musim-mudik-ini-sriwijaya-air-tak-sediakan-extra-flight-apa-sebabnya

Terkini Lainnya

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke