Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi Global Anjlok Akibat "Trade War", Indonesia Dukung Digitalisasi Perdagangan

Dalam forum tersebut, ia menyampaikan bahwa Indonesia mendukung G20 dalam melakukan perbaikan ekonomi global dan digitalisasi perdagangan.

Enggar mengatakan, pertemuan tingkat menteri itu menghasilkan kesepakatan utama mengenai pentingnya peranG20 dalam mengurangi ketegangan perdagangan global dan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha melalui dorongan politis yang kuat bagi peningkatan fungsi World Trade Organization (WTO).

"Kesepakatan ini merupakan respons dari kondisi ekonomi global yang tengah menurun akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang terjadi saat ini," ujar Enggar dalam keterangaan tertulis, Selasa (11/6/2019).

Enggar menambahkan, kesepakatan tersebut akan menjadi masukan bagi para pemimpin G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 28—29 Juni 2019 di Osaka, Jepang.

Selain itu, ada tiga pesan utama dari Presidensi Jepang dalam Forum G20 tahun ini. Pertama, perlunya kerja sama negara-negara anggota G20 di sektor perdagangan dan investasi guna mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi global. Perdagangan dan investasi, kata Enggar, merupakan mesin utama penggerak pertumbuhan, produktivitas, inovasi, dan penyediaan lapangan kerja.

Kedua, memperbaharui aturan pengaturan subsidi di sektor industri. Terakhir, pentingnya memberikan arah dari isu reformasi WTO.

Menurut Enggar, Indonesia memandang reformasi WTO sebagai hal penting untuk memulihkan sistem perdagangan multilateral dan mengembalikan kredibilitasnya.

"Hal utama yang menjadi fokus dan prioritas saat ini adalah mekanisme penyelesaian sengketa dan pemilihan anggota badan majelis banding," kata Enggar.

Srlain itu, peningkatan fungsi perundingan juga harus fokus pada isu yang belum terselesaikan di putaran Doha seperti pertanian, perikanan, dan perlakukan khusus dan berbeda.

Pada KTT G20 ini, isu perdagangan digital dibahas untuk pertama kalinya. Negara-negara anggota

G20 memandang transformasi digital berperan penting dalam menghasilkan peluang maupun tantangan bagi perdagangan saat ini.

Dalam pembahasan ini, Enggar menyampaikan bahwa Indonesia tetap mengedepankan pentingnya menghormati peraturan dan regulasi yang berlaku di suatu negara, khususnya terkaitpergerakan arus data dan informasi perdagangan dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Menurut dia, penyimpanan dan pengamanan data strategis di dalam negeri menjadi hal utama.

"Kita juga perlu memberikan perhatian khusus kepada mereka yang rentan secara ekonomi, termasuk usaha kecil dan menengah (UMKM), sehingga perdagangan digital dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yang inklusif," kata Mendag.

https://money.kompas.com/read/2019/06/11/122900926/ekonomi-global-anjlok-akibat-trade-war-indonesia-dukung-digitalisasi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke