Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerap Disebut Anak Emas Pemerintah, Waskita Beberkan Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kerap dianggap manja dan anak emas pemerintah. Namun, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra, petinggi salah satu perusahaan BUMN menampik hal itu.

Menurutnya, perusahaan BUMN termasuk Waskita kerap kali mengambilalih proyek jalan tol yang tidak bisa diselesaikan oleh swasta dari bertahun-tahun lalu.

"Mari kita berpikir secara jernih, dalam 4 tahun belakangan ini Waskita mengambilalih jalan tol yang tidak selesai-selesai. Jadi manjanya di mana? Pihak lain tidak ada yang mau kerjain, itu semua kita yang ambil alih," kata I Gusti Ngurah Putra dalam CEO Talk di Menara Kompas Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Dia pun menyebut beberapa tol yang diambil alih, seperti Tol Becakayu, Trans Jawa, dan Tol Bocimi (Bogir-Ciawi-Sukabumi).

Kendati mengambil alih proyek jalan tol yang tak selesai, pria yang kerap disapa Putra ini mengaku tak semua proyek akan diambil alih mengingat perusahaan swasta juga harus berkembang.

"Kami pernah dipanggil Menteri PUPR. Menteri bilang semua tidak boleh dikerjakan BUMN karena perusahan lain berisiko mati. Kita tidak boleh ambil proyek dengan tender awal di bawah Rp 100 miliar. Ini terlihat pemerintah sangat care dengan pihak swasta," ucap Putra.

Putra bahkan menyatakan, Waskita sudah tidak lagi mengambil proyek di bawah Rp 200 miliar.

"Jangankan Rp 100 miliar, karena Waskita sibuk dengan proyeknya sendiri, di bawah Rp 200 miliar sudah enggak ambil kita," jelas Putra.

Menurut Putra, jika Waskita tak mengambilalih proyek jalan tol seperti itu, labanya tak akan berkembang sepesat saat ini. Putra menyebut, laba perusahaan melonjak sekitar Rp 15 triliun sejak tahun 2014 dengan pembayaran dividen rata-rata 20 persen mencapai Rp 2,6 triliun.

"Kalau Waskita Karya tidak mengambil alih tol itu labanya cuma Rp 300 miliar, paling labanya hanya naik 10 persen. Tapi, dari tahun 2014 total laba kira-kira melonjak Rp 15 triliun. Dividen yang dibayar kalau rata-ratanya 20 petsen sudah Rp 2,6 triliun. Kalau dengan konvensional, 10 tahun belum tentu bisa. Paling-paling 10 tahun baru Rp 2-3 triliun," jelas Putra.

"Sementara untuk total produksi dari tahun 2014, Waskita Karya kira-kira Rp 120 triliun at least, PPN-nya Rp 12 triliun," lanjutnya.

Adapun ke depannya, Waskita bakal mengembangkan sayapnya ke kancah internasional dengan membidik Laos dan Filipina untuk proyek kereta.

https://money.kompas.com/read/2019/07/09/144830626/kerap-disebut-anak-emas-pemerintah-waskita-beberkan-hal-ini

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke