Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Levi's Turun 63 Persen di Kuartal II 2019

Perusahaan pakaian itu mensinyalir penurunan laba terjadi karena penurunan biaya tinggi dari IPO perusahan seperti biaya jaminan emisi bank Maret lalu.

Meskipun laba turun, penjualan Levi's selama kuartal I 2019 tumbuh 5 persen dibanding tahun lalu, termasuk 9 persen di Eropa dan 6 persen di Asia. Pihak Levi's mengakui, pendapatan terbesarnya berada di Eropa dan Asia.

Perusahaan pun yakin akan memiliki peluang pertumbuhan yang sangat besar di China terlebih negara itu menyumbang 20 persen pendapatan untuk pasar pakaian global atau sekitar 3 persen untuk Levi's.

"Kinerja kami di China positif, namun masih jauh dari potensi pasar pakaian global. Kami hanya menguasai 3 persen, masih banyak pekerjaan berat yang harus dilakukan," kata CEO Levi's Chip Bergh dikutip CNN, Rabu (10/7/2019).

Tak hanya itu, penjualan pakaian untuk laki-laki dan wanita kompak tumbuh pada kuartal I 2019. Untuk pakaian laki-laki, penjualan tumbuh 6 persen sementara pakaian wanita tumbuh 10 persen lebih tinggi atau sekitar 16 persen. Hal ini membuat Levi's melihat peluang tumbuh bersama pakaian wanita.

Tahun lalu, penjualan pakaian wanita mencapai 29 persen, naik dari 20 persen dibanding tahun 2015. Pertumbuhan penjualan ini juga terdorong festival Coachella pada April lalu. Bahkan di tahun 2018, Coachella mendongkrak penjualan sampai 50 persen.

"Kami mendominasi Coachella. Tahun 2018 pun kami mendominasi acara itu karena Boyonce tampil di atas panggung mengenakan celana pendek buatan kami. Penampilan itu viral di internet," kata Bergh.

Perusahaan yang berusia 66 tahun ini berharap adanya potensi "go public" lagi sehingga mampu mengekspansi bisnis baru di berbagai wilayah. Sebab menurut Bergh, membuat pertumbuhan yang signifikan adalah dengan ekspansi bisnis.

"Kami memiliki peluang signifikan untuk tumbuh dengan melakukan ekspansi di luar bisnis inti kami," ujar Bergh.

https://money.kompas.com/read/2019/07/10/115936826/laba-levis-turun-63-persen-di-kuartal-ii-2019

Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke