Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kritisi Kinerja Birokrasi, Sri Mulyani Sebut Belum Maksimal Tarik Investasi

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai sistem birokrasi Indonesia kali ini belum cukup mampu untuk meningkatkan arus modal masuk ke Indonesia.

"Investment, commodity price, belum pick up. Problem kita ada dua, investment dan ekspor. Makannya Presiden Joko Widodo berkali-kali menyampaikan untuk investment dan ekspor dibenahi," ujar dia di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Baca : Jokowi: Jangan Ada yang Alergi Terhadap Investasi

Mantan Direktur Pelaksana Bank dunia ini menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membenahi sistem birokrasi dalam negeri. Mulai dari tunjangan kinerja, perbaikan kontrak kerja, serta aturan kinerja pemerintahan agar kinerja para birokrat kian membaik.

Namun sayangnya belum memberikan dampak investasi semasif yang diinginkan.

Bahkan, Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi pun meminta kepada para menteri untuk memeriksa anggaran masing-masing apakah benar sudah dialokasikan untuk menarik investasi.

"Pak Presiden bilang, tolong dilihat lagi APBN apakah benar-benar sudah dialokasikan dengan baik," ujar dia.

Faktor lain yang harus diperhatikan selain birokrasi adalah tingkat produktifitas dan infrastruktur untuk konektivitas.

Untuk produktifitas, Sri Mulyani mengatakan total factor productivity (TFP) Indonesia bergerak lamban bahkan cenderung stagnan.

Dalam kurun waktu 1970 hingga 2016, TFP yang dihitung berdasarkan rasio total input terhadap total output, pertumbuhan TFP Indonesia hanya 0,1 persen. Angka tersebut jauh di bawah China yang sebesar 2,9 persen atau Vietnam yang sebesar 0,9 persen.

Adapun pada periode 1990 hingga 2018, pertumbuhan TFP Indonesia tercatat minus 0,1 persen. Lagi-lagi, faktor tenaga kerja menjadi salah satu penyebab lemahnya tingkat pertumbuhan produksi di Indonesia.

"Kalau bicara TFP, Indonesia termasuk terendah, nggak pernah lebih tinggi bahkan negatif kalau dibandinkan dengan negara manufaktur lainnya. Yang ketinggalan adalah SDM. Labor force Indonesia yang masuk ke pasar tenaga kerja itu kebanyakan cuma lulusan SD atau SMP ke bawah," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/07/16/142726026/kritisi-kinerja-birokrasi-sri-mulyani-sebut-belum-maksimal-tarik-investasi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke