Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebelum Ajukan Pinjaman Online, Cek Fintech yang Terdaftar di OJK

Sebelum memutuskan melakukan pinjaman online, pastikan bahwa penyedia jasa tersebut sudah terdaftar dan berizin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, masyarakat perlu memahami manfaat, biaya, dan risikonya sebelum melakukan peminjaman online.

"Jangan pakai fintech peer to peer lending (P2P) atau pinjaman online ilegal karena tidak bermanfaat dan hanya buat sengsara," kata Sekar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019) siang.

Fintech legal merupakan perusahaan yang menyediakan pinjaman online dan telah terdaftar di OJK.

Hingga saat ini, kata Sekar, ada 113 fintech legal yang terdaftar dan 7 di antaranya sudah berizin.

Sekar menjelaskan, saat ini Satgas Waspada Investasi (SWI) yang merupakan gabungan 13 lembaga dan instansi, terus memonitor dan melakukan tindakan preventif investasi atau fintech ilegal ini.

"Melalui SWI, berdasarkan rekomendasi OJK, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menutup sekitar 1087 P2P ilegal," papar dia.

Penyelenggara peer to peer lending yang sudah terdaftar dan berizin OJK harus memenuhi aturan dan ketentuan PJOK 77/PJOK.01/2016 tentang penyelenggara jasa layanan pinjam meminjam berbasis teknologi.

Di dalamnya, diatur pula batasan fintech legal yang hanya dapat mengakses mikrofon, lokasi, dan kamera untuk kepentingan e-KYC.

"Data lainnya selain itu tidak boleh diakses," kata Sekar.

Jika fintech yang sudah terdaftar dan berizin OJK melanggar aturan tersebut, maka OJK akan memberikan sanksi hingga pencabutan izin sesuai aturan yang ada.

"Sebagai upaya perlindungan berlapis, POJK 77 mewajibkan P2P lending yang resmi untuk menjadi anggota asosiasi yakni AFPI. Anggota AFPI harus tunduk dengan code of conduct-nya (salah satu yang diatur di dalamnya adalah tata cara penagihan)," papar Sekar.

Kode etik penagihan kepada konsumen ini juga menjadi tanggung jawab perusahaan.

Sekar menegaskan, penagihan harus memerhatikan etika. Jika tidak, maka izin atau tanda terdaftar bisa dicabut.

Masyarakat dapat melihat daftar fintech legal di situs resmi OJK atau menghubungi kontak OJK dengan nomor 157.

Dilansir dari situs resmi OJK, berikut daftar fintech legal yang terdaftar dan berizin per 31 Mei 2019.

1. Danamas

Danamas merupakan platform yang dibuat oleh PT Pasar Dana Pinjaman. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 6 Juli 2017 dengan nomor surat KEP-49/D/05/2017.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

2. Investree

Investree merupakan platform yang dibuat oleh PT Investree Radhika Jaya. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 13 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-45/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android dan iOS.

3. Amartha

Amartha merupakan platform yang dibuat oleh PT Amartha Mikro Fintek. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 13 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-46/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

4. Dompet Kilat

Dompet Kilat merupakan platform yang dibuat oleh PT Indo Fin Tek. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 13 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-47/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

5. KIMO

KIMO merupakan platform yang dibuat oleh PT Creative Mobile Adventure. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 13 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-48/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

6. Tokomodal

Tokomodal merupakan platform yang dibuat oleh PT Toko Modal Mitra Usaha. Terdaftar dan berizin mulai tanggal 24 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-49/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

7. UangTeman

UangTeman merupakan platform yang dibuat oleh PT Digital Alpha Indonesia.Terdaftar dan berizin mulai tanggal 24 Mei 2019 dengan nomor surat KEP-50/D.05/2019.

Fintech ini dapat digunakan di perangkat berbasis android.

Daftar lengkap fintech legal dapat dilihat di sini: Fintech Legal OJK.

https://money.kompas.com/read/2019/07/26/160957726/sebelum-ajukan-pinjaman-online-cek-fintech-yang-terdaftar-di-ojk

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke