Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Saat Ini Dana Riset Masih Terpencar-pencar

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perlu adanya tata kelola dalam mengoptimalkan penggunaan dana riset. Adapun tata kelola itu berupa koordinasi kementrian dan lembaga, serta membuat prioritas dari yang paling penting diantaranya yang penting.

Dari segi tata kelola, pemerintah mesti berkoordinasi mengingat saat ini dana riset terpencar di 45 Kementerian dan Lembaga (K/L).

"Dana research yang Rp 35,7 triliun itu dibagikan ke 45 kementerian dan lembaga (K/L) jadi mencar-mencar. Makanya enggak terasa dan ini perlu koordinasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Sementara dari sisi tata kelola keuangan, dana harus dikelola oleh manajer investasi yang baik sehingga mendapat hasil pengembalian yang maksimal.

"Di awal-awal kita mulai start Rp 1 triliun. Tahun ini mencapai Rp 6 triliun. Tahun-tahun depan mungkin bisa sampai puluhan triliun. Nah, pengelolaan ini berdasarkan investasi yang maksimal juga pruden," ungkap Sri Mulyani.

Dari segi prioritas, pemerintah mesti menempatkan prioritas dari yang paling penting diantaranya yang penting sesuai kebutuhan. Pasalnya kata Sri Mulyani, semua negara sekalipun negara kaya juga menempatkan prioritas untuk mendukung berkembangnya riset.

"Tiap saya ketemu peneliti, semua bilang itu penting. 'Bu, penelitian sosial itu penting', 'Bu, penelitian ekonomi itu penting'. Semuanya penting, tapi harus ada prioritas," ujar dia.

"Negara yang paling kaya saja, seperti Australia, Korea Selatan, AS, they make priority. Siapa yang harus membuat prioritas itu? Bagaimana ditetapkannya? Ya bagian dari tata kelola tadi," lanjutnya.

Untuk itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia yang kerap disapa Ani tersebut pun menyatakan saat ini pemerintah memang tengah mencari solusi yang baik meski akhirnya berpotensi mengecewakan banyak pihak. Namun menurutnya, hal ini tetap harus dilakukan dibanding tak membuat keputusan apapun.

"Pemerintah sekarang cari solusi dan itupun masih ada pro-cons (pro dan kontra). Pasti keputusannya mengecewakan banyak pihak, tapi jangan sampai kita enggak buat keputusan," ungkap dia.

Diketahui sejauh ini, pemerintah telah menggelontorkan dana pendidikan mencapai Rp 492,5 triliun pada tahun 2019. Dari jumlah tersebut, Rp 35,7 triliun dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan riset. Angka itu lebih besar dibanding tahun 2017 yang hanya berkisar Rp 24,9 triliun.

Sementara dari sisi penggunaannya, hanya 43, 7 persen dari Rp 35,7 triliun yang digunakan untuk penelitian. Sisanya dipergunakan untuk belanja operasional, jasa IPTEK, dan untuk belanja modal karena infrastruktur riset di Indonesia belum cukup memadai.

https://money.kompas.com/read/2019/07/31/153925226/sri-mulyani-saat-ini-dana-riset-masih-terpencar-pencar

Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke