Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Liburan? Pangkas 3 Biaya Ini Terlebih Dahulu

Namun, liburan atau jalan-jalan kerap menghabiskan banyak uang, sehingga cara mengatur keuangan pun menjadi sinyal keuangan Anda terjaga atau sebaliknya.

Perencana finansial Eko Endarto mengatakan, traveller harus menyisihkan 3 biaya terlebih dahulu sebelum menyisihkan biaya untuk hal lainnya.

"Sebenarnya gini, ketika kita jalan-jalan, harus ada 3 biaya yang harus disisihkan lebih dulu dibanding untuk keperluan lainnya," kata Eko Endarto kepada Kompas.com baru-baru ini.

Lalu, apa sajakah tiga biaya itu? Untuk itu, simak 3 biaya tersebut di bawah ini:

1. Biaya transportasi

Biaya pertama yang harus Anda sisihkan adalah biaya transportasi. Eko menyarankan, siapkan tiket pulang-pergi sebelum berbelanja atau cuci mata di pusat perbelanjaan selama liburan.

"Biaya tranasportasi meliputi tiket pergi-pulang, itu harus disiapkan dahulu, mau tiket pesawat, kapal, bus, kereta, tiket pokoknya harus disiapkan terlebih dahulu. Kan enggak lucu enggak bisa pulang karena kehabisan uang," kata Eko.

2. Biaya Akomodasi

Ingatlah saat liburan, Anda berada di daerah orang. Artinya, Anda tidak memiliki tempat tinggal seperti daerah asal Anda. Untuk itu, siapkan biaya penginapan dan pastikan seberapa lama Anda akan menetap di sana.

"Dia harus ingat dia ada di daerah orang, enggak punya tempat tinggal. Maka dia harus punya tempat tinggal di situ. Berapa lama dia di sana harus disiapkan biayanya matang-matang," ujar Eko.

3. Konsumsi

Meski kebanyakan orang berpendapat makan tak perlu mewah, Anda tetap menyisihkan uangnya di awal. Setelah 3 biaya tersebut terpenuhi, baru setelah itu Anda bisa menggunakan uang untuk berbelanja oleh-oleh.

"Biaya makan tetap harus dikunci dulu di depan.Setelah itu, baru terserah mau ngapain. Intinya 3 yang tadi diutamakan dulu agar bisa pulang dengan lancar. Pokoknya harus mengutamakan prioritas," ungkap Eko.

https://money.kompas.com/read/2019/08/06/132027826/mau-liburan-pangkas-3-biaya-ini-terlebih-dahulu

Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke