Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antisipasi Perang Mata Uang China-AS, Ini Langkah BI

Angka tersebut lebih lemah 21,5 poin atau 0,15 persen dari sesi penutupan yang berada di posisi 14.255 per dollar AS.

Hal tersebut disebabkan semakin meningkatnya tensi perang dagang antara China dan AS yang memasuki fase baru. Pasalnya, China memutuskan untuk melemahkan nilai tukar mereka di atas level psikologis 7 dollar AS dalam dua hari belakangan.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan, BI telah melakukan langkah antisipatif bila investor asing menjual SBN dan memicu pelemahan rupiah lebih lanjut. Pasalnya, di sesi perdagangan New York kurs, NDF rupiah melesat ke Rp 14.570 per dollar AS pada pembukaan pasar pukul 08.00 WIB.

"Pada pembukaan pasar hari ini, Rupiah dibuka langsung melemah dengan 'gap. yang lebar dari penutupan sebelumnya di Rp 14.250 ke Rp 14.315, yang kemudian kami langsung respon dengan masuk ke pasar spot dan pasar sekunder SBN," ujar dia dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

Nanang menilai masuknya BI menjadi penting lantaran adanya gejala pelepasan SBN oleh investor asing yang apabila tidak ditahan akan memicu sell off sehingga memukul balik ke tekanan rupiah.

BI membeli SBN dengan masuk ke seri seri SBN yang di lepas asing secara berkelanjutan dalam jumlah signifikan.

"Bagi kami membeli SBN selain untuk menjaga market confidence, juga untuk building stock SBN untuk digunakan dalam operasi Reverse Repo SBN, serta menambah pasokan likuiditas Rupiah ke sektor perbankan secara permanen," ujar dia.

Pasca langkah antisipatif dari BI dijalankan, penjualan SBN oleh asing sudah mereda bahkan sejumlah investor balik badan kembali membeli SBN.

"Kami akan tetap tajam meswapadai dinamika global untuk merespon dalam menjaga stabilitas rupiah," tukas Nanang.

https://money.kompas.com/read/2019/08/06/183800026/-antisipasi-perang-mata-uang-china-as-ini-langkah-bi

Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke