Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indef: Lebaran dan Pilpres 2019 Tak Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen. Hasil pertumbuhan tersebut lebih lambat dari kuartal I-2019 yang sebesar 5,07 persen.

“Justru jika berdasarkan data ternyata menunjukkan bahwa selama 7 tahun terakhir, Lebaran tidak selalu bisa dioptimalkan untuk menarik pertumbuhan ekonomi,” ujar Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto, Rabu (7/8/2019).

Sementara itu, Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus menyampaikan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya shifting yang cukup besar dari pasar konvensional ke platform digital pada momen lebaran 2019. Sehingga, hal itu tidak begitu terasa dampaknya terhadap perekonomian pada triwulan II.

“Pengusaha pasti tahu Lebaran jadi mereka akan membuat banyak barang untuk dijual. Tapi yang terjadi ini tidak. Terbukti dari industri manufaktur yang mengalami kontraksi. Di sisi lain impor barang konsumsi juga tidak meningkat malah turun. Pasti ada shifting,” kata Heri.

Heri menyampaikan, peningkatan belanja melalui platform digital tersebut belum teridentifikasi oleh pemerintah. Menurutnya, pemerintah seharusnya bisa memiliki data rinci peristiwa tesebut dan mengkajinya lebih lanjut.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Ini Fakta-faktanya

“Saya iseng cek data pertumbuhan jasa ekspedisi ternyata meningkat dan itu belum teridentifikasi oleh pemerintah. Apalagi pemerintah mau membuat pajak untuk online tapi mereka tidak punya data,” ujarnya.

Pemilu

Eko juga menyampaikan bahwa pesta demokrasi pilpres 2019 tidak memberi pengaruh besar terhadap ekonomi. Seperti yang sering diwacanakan bahwa dampak pilpres dapat mendongkrak ekonomi.

Namun faktanya secara makro terlihat bahwa dampak ekonomi atas peristiwa politik sangat terbatas.

"Pesta demokrasi memang dapat melejitkan laju konsumsi LNPRT, tapi secara proporsi masih sangat terbatas dampaknya bagi perekonomian secara keseluruhan," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2019/08/08/052826626/indef-lebaran-dan-pilpres-2019-tak-mampu-dongkrak-pertumbuhan-ekonomi

Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke