Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kedua Kalinya di Tahun Ini, Uber Kembali PHK Masal Karyawannya

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi on demand asal Amerika Serikat, Uber, telah melakukan Pemutusan Hubungan kerja (PHK) kepada 435 karyawannya dari departemen produk dan teknisi pada Selasa (10/9/2019).

Aksi PHK oleh Uber kali ini adalah putaran kedua dari rangkaian PHK besar-besaran yang akan dilakukan perusahaan tahun ini.

Seperti dikutip dari Business Insider, setidaknya terdapat 170 pegawai dari departemen produksi dan 265 teknisi mereka yang meninggalkan perusahaan dalam PHK masal tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, perwakilan Uber mengatakan, pemangkasan jumlah pekerja dilakukan sebagai bentuk efisiensi perusahaan.

Sehingga diharapkan, perusahaan ang telah berusia 10 tahun tersebut bisa tetap lincah menghadapi persaingan industri yang kian kompetitif.

"Harapan kami dengan perubahan ini adalah untuk memulai kembali dan meningkatkan kinerja kami dari hari ke hari, selain itu juga terus berpegang pada akuntabilitas serta performa kinerja yang meningkat dan tetap lincah," ujar perwakilan Uber tersebut.

"Meskipun saat ini terasa menyakitkan, terutama bagi mereka yang benar-benar terdampak, kami percaya dengan ini organisasi teknis perusahaan bisa lebih kuat. Di mana perusahaan akan terus melakukan rekrutmen talenta-talenta terbaik di dunia," lanjut dia.

Adapun pemangkasan pekerja pun sebelumnya diawali dengan dihentikannya proses rekrutmen di beberapa departemen Uber di Amerika Serikat.

Sebab, startup yang telah melantai di bursa saham Wall Street tersebut berupaya untuk memangkas ongkos produksi dan menjadi perusahaan yang bisa mencetak keuntungan agar bisa menarik investor.

Namun demikian, dibekukannya proses rekrutmen telah dihentikan, dan perusahaan mulai mencari pegawai baru.

Berdasarkan laporan TechCrunch, sebagian besar PHk dilakukan di Amerika Serikat, sementara hanya 15 persen karyawan Uber di Asia dan Eropa yang terdampak PHK.

Departemen pengembangan ketenagakerjaan California mengatakan kepada Business Insider bahwa tidak ada pemberitahuan atau peringatan yang diberikan perusahaan mengenai informasi PHK. Selain itu, Uber juga berpotensi bakal melakukan PHK si beberapa kantor di negara bagian lain.

Selain PHK, beberapa langkah Uber lainnya dalam melakukan efisiensi ongkos produksi perusahaan adalah mengurangi insentif yang diberikan kepada karyawan ketika dalam anniversary hari kerja, serta meminta pada karyawan untuk peka terhadap biaya perjalanan.

Walaupun demikian, Uber masih berupaya memperkuat bisnis dengan berinvestasi di luar Silicon Valley.

Baru-baru ini, perusahaan mengumumkan investasi senilai 200 juta dollar AS berupa kantor baru di Chicago untuk menampun

di kantor baru Chicago untuk menampung tim yang kia berkembang. Selain itu, mereka juga baru saja membuka kantor baru di Dallas untuk menampung karyawan penjualan dan HR.

https://money.kompas.com/read/2019/09/11/144439126/kedua-kalinya-di-tahun-ini-uber-kembali-phk-masal-karyawannya

Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke