Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dirut PHE: Penyumbatan Sumur Bocor YYA-1 Lebih Cepat dari Target Awal

Kini tahapannya sudah mencapai milestone baru dan berhasil melakukan proses intercept.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengungkapkan, proses penutupan dengan Relief Well tercapai lebih cepat dibandingkan perencanaan awal.

Relief Well sendiri adalah proses mematikan sumur YYA-1 dengan pengeboran dari samping yang dilakukan dari Rig Soehanah yang berjarak 1 km dari sumur YYA-1. 

"Tercapainya koneksi antara relief well dengan YYA-1 lebih cepat dari jadwal sebelumnya belah direncanakan, terget sebelumnya paling cepat 23 September hingga awal Oktober," kata Dharmawan dalam jumpa pers di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Senin  (23/9/2019).

Dharmawan mengatakan, proses intercept berhasil dilakukan akhir pekan lalu, tepatnya pada 21 September sekira pukul 10.30 WIB. Tim dari PHE berhasil melakukan pengeboran pada titik yang telah ditentukan untuk menutup semburan minyak dan gas dari sumur.

"Tim PHE telah berhasil melakukan penetrasi intercept dari sumur pengembors atau Relief Well. Yaitu pada target kedalaman sesuaikan dengan kisaran yang telah direncanakan di kedalaman 8.964 kaki," tuturnya.

Dia menambahkan, keberhasilan mencapai titik intercept tersebut merupakan hasil kerja keras tim PHE dan pihak terkait lainnya. Upaya untuk menggulangi semburan berupa gas dan minyak dari sumur produksi tidak sia-sia.

"Dengan tercapainya intercept ini, maka Relief Well terkoneksi dengan YYA1 dan pemompaan lumpur berat langsung dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan dari YYA1 tersebut dan mematikan kebocoran minyak dan gas dari sumbernya," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penanganan, Taufik Aditiyawarman mengatakan, proses koneksi antar sumur ini berhasil dilakukan dengan baik dan lebih cepat dibandingkan estimasi jadwal waktu yang direncanakan yaitu pada akhir September 2019.

Proses engkoneksikan antar sumur ini adalah sebuah tahapan penting dalam upaya mematikan sumur YYA-1.

"Dengan terkoneksinya dua sumur ini, maka saat ini kami dalam posisi telah dapat mengendalikan sumur YYA-1," kata Taufik di Jakarta, Senin (23/9/2019).

https://money.kompas.com/read/2019/09/23/194413326/dirut-phe-penyumbatan-sumur-bocor-yya-1-lebih-cepat-dari-target-awal

Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke