Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unicorn Indonesia Belum Ada yang Melantai di Bursa, Kenapa?

Namun demikian, hingga kuartal III tahun ini, belum ada startup unicorn (valuasi 1 miliar dollar AS) maupun decacorn (valuasi 10 miliar dollar AS) yang melantai di bursa dalam negeri.

Kepala Eksekutif Pengawasa Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, salah satu faktor yang membuat perusahaan sejenis startup cenderung enggan untuk mencatatkan sahamnya karena tingginya tingkat persaingan di antara para pelaku usaha.

"Ini dugaan saya, kalau startup itu sekarang IPO jadi transparan. Padahal itulah kompetitif mereka, soal ranah bsinis mereka seperti apa," ujar Hoesen dalam acara sharing session antara OJK dengan SRO pasar modal di Lombok, Jumat (25/10/2019).

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk memperjual belikan sahamnya di bursa, artinya dia harus benar-benar transparan, baik dari dalam rencana bisnis, pengelolaan, hingga kondisi keuangan perusahaan.

Padahal selama ini, di dalam iklim startup, kompetisi yang terjadi adalah bagaimana setiap dari pelaku usaha bisa menelurkan inovasi-inovasi terbaru.

"Kan kayak peer to peer begitu, mereka jadi ketahuan kan (rahasianya), jadi bisa dibuatin tuh ratusan hingga ribuan bisa membuat aplikasi yang sama," ujar Hoesen.

"Gojek, Grab kan juga aplikasinya gitu-gitu aja. Jadi kadang-kadang untuk jadi IPO harus jadi transparan dan itu kelihatan bukunya, margin dari mana dan sebagainya. Itu mungkin rahasia dapurnya," tambah dia.

Hoesen pun tak muluk-muluk berharap startup untuk melantai di bursa saham.

Adapun di luar negeri, beberapa perusahaan rintisan berbasis teknologi tahun ini memutuskan untuk melantai di bursa saham.

Contohnya saja Uber dan Lyft, perusahaan ride hailing yang harga sahamnya justru terus terdepresiasi lantaran perusahaan-perusahaan tersebut belum berhasil membukukan laba.

Adapun satu tahun terakhir, santer berhembus kabar beberapa perusahaan rintisan dalam negeri juga akan mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Bukalapak, Tokopedia, Gojek, dan Traveloka.

https://money.kompas.com/read/2019/10/25/200231526/unicorn-indonesia-belum-ada-yang-melantai-di-bursa-kenapa

Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke