Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penerimaan Negara Loyo, Defisit APBN Oktober 2019 Rp 289,1 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari memaparkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 289,1 triliun atau 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode Oktober 2019.

Angka tersebut lebih tinggi 25,8 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 229,7 triliun atau 1,56 persen terhadap PDB.

"Hingga Oktober, realisasi defisit APBN mencapai 1,8 persen terhadap PDB. APBN kita desain defisitnya sebesar 1,84 persen tahun ini. Ini Oktober sudah mendekati, total defisit Oktober 1,8 persen," ujar Sri Mulyani ketika memberi keterangan terkait APBN KiTA di Jakarta, Senin (18/11/2019).

Dia memaparkan, tingginya realisasi defisit menjelang akhir tahun disebabkan seretnya penerimaan negara yang dipengaruhi baik oleh harga minyak dunia, terus bergeraknya harga komoditas dan nilai tukar rupiah.

Dalamnya defisit anggaran Oktober 2019 ini dipicu oleh tekanan pertumbuhan pendapatan negara khususnya pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas.

"Kenaikan defisit terutama karena penerimaan negara di sektor migas baik pajak maupun PNBP. Ada juga penerimaan pajak non migas terutama di sektor-sektor primer dan sekunder," ujar Sri Mulyani.

Dalam paparannya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyampaikan realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 1.173,9 triliun atau 65,7 persen dari target APBN 2019.

Angka tersebut hanya tumbuh 1,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun untuk realisasi PNBP tercatat mencapai Rp 333,3 triliun atau 86,1 persen dari target APBN hingga akhir tahun. Realisasi PNBP tersebut hanya tumbuh 3,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, belanja negara juga mengalami tekanan, namun tak sedalam tekanan pada sisi penerimaan. Realisasi belanja negara tumbuh 4,5 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 11 persen.

"Kita sudah merealisasikan Rp 1.798 triliun atau 73,1 persen. Untuk belanja K/L sudah Rp 633,5 triliun atau 74 persen dari target. Realisasi belanja KL lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Belanja non K/L adalah Rp 487,6 triliun atau 62,6 persen dari target," tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2019/11/18/140900826/penerimaan-negara-loyo-defisit-apbn-oktober-2019-rp-2891-triliun

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke