Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lippo Tak Tahan Bakar Duit untuk Startup, Bagaimana Cara yang Seharusnya Ditempuh?

Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai, saat ini Lippo sedang mempelajari dunia baru untuk mengeksplorasi dunia bisnis baru, utamanya dunia digital. Namun demikian, Lippo masih menggunakan cara lama untuk menjalankan bisnis baru tersebut.

"Sekarang ini pemain lama sedang bertarung untuk memahami dunia baru ini. Mereka mencoba belajar menaruh kaki satu tapi masalahnya mereka pakai cara lama," kata Rheinald kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Seperti diketahui, Lippo Group merupakan perusahaan besar yang masuk ke berbagai lini bisnis dalam pasar konvensional. Namun, grup ini memiliki sejumlah portofolio bisnis digital, di mana di antaranya adalah Matahari Mall dan OVO.

"Kalau ada perusahaan punya kepemilikan saham 50 persen di sebuah startups, itu artinya pemain lama. Jadi tidak boleh dikuasai dan tidak boleh menjadi pemegang saham mayoritas. Rata-rata orang yang punya saham di Gojek atau Grab itu 3 persen, 5 persen dan jika sampai 7 persen itu sudah besar sekali," ujarnya.

Rhenald menjelaskan masih ada dua jenis pemain bisnis yang berbeda yakni new power dan old power. Lippo merupakan pemain bisnis lama yang menggunakan sistem usaha Brick and Mortar (proses penjualan atau sistem bisnis outlet).

Sementara bisnis-bisnis startup yang tumbuh seperti Bukalapak, Tokopedia dan Gojek merupakan new power yang memiliki model bisnis berbeda.

"Model Tokopedia dan Bukalapak itu new power model yang memiliki light asset. Sama halnya dengan Alibaba yang benar-bener pemain baru yang dasarnya light aset," jelasnya.

DNA Bisnis Offline

Rhenald menjelaskan, Lippo adalah pemain yang dibesarkan di dunia offline, dengan DNA bisnisnya adalah Brick and Mortar. DNA tersebut tidak memungkinkan perusahaan untuk melakukan bakar duit. 

"Karena yang dilihat mereka itu bottom line, nah sementara bukalapak dan tokopedia adalah new power" jelasnya.

Rhenald menyebut, jika memang ingin mencoba keberuntungan di dunia startup, maka ada baiknya jika Lippo menggunakan sistem investasi venture capitalist. Nanti ada saatnya mereka akan bisa menjual kembali kepada yang lain lagi, di tempat lain.

"Lippo berawal dari dunia property dan bank. Tiba-tiba masuk ke dunia digital, dan ketika masuk ke dunia digital pasti ada kesalahan-kesalahan karena yang dilakukan bukan melakukan modernisasi seperti apa yang dilakukan seperti gojek dan Tokopedia," ungkap Rhenald.

https://money.kompas.com/read/2019/12/04/130857226/lippo-tak-tahan-bakar-duit-untuk-startup-bagaimana-cara-yang-seharusnya

Terkini Lainnya

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke