Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dituduh Penyebab Virus Corona, Kelelawar Banyak Dijual sebagai Obat di RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah corona diidentifikasi berasal dari Kota Wuhan, China. Virus ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Virus tersebut diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra. Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama.

Asal mula corona ini diduga bermula dari Pasar Wuhan yang terkenal menjual banyak sekali jenis hewan, salah satunya kelelawar.

Di China, selain dijadikan sup, daging kelelawar digunakan sebagai bahan baku obat penyakit.

Tak cuma di China, kepercayaan penyembuhan dengan memakan daging kelelawar juga banyak dipercaya masyarakat di Indonesia.

Di sejumlah marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia, mudah ditemui obat yang dibuat dari daging maupun hati kelelawar. 

Obat dari daging dan hati kelelawar umumnya berfungsi sebagai penyembuh penyakit pernapasan.

"Sakit asma dijamin sembuh dengan obat alami dari alam. Serbuk daging kelelawar diambil dari daging dan hati kelelawar untuk menyembuhkan penyakit asma," bunyi iklan di Bukalapak, seperti dilihat Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Harganya cukup mahal, berkisar Rp 420.000 untuk satu botol berisi 50 butir kapsul.

Beberapa penjual kapsul bernama Asthma Capsule ini juga merupakan seller yang memiliki reputasi penjualan yang baik yang ditandai dengan bintang sehingga bisa dikatakan produknya tersebut cukup laris di pasaran.

Di Indonesia, diketahui banyak pasar di beberapa daerah yang menjual daging kelelawar, seperti di Jakarta; Tomohon, Sulawesi Utara; dan Solo di Jawa Tengah.

Di India juga memiliki kepercayaan sendiri dalam menyantap kelelawar. Namun, mereka lebih merujuk pada minyak kelelawar yang dibuat dari lemak kelelawar yang dicampur dengan darah hewan tersebut, minyak kelapa, dan kapur barus.

Minyak kelelawar dikatakan dapat menyembuhkan reumatik dan radang sendi. Sementara di Kamboja, minyak kelelawar digunakan sebagai obat batuk anak.

Di balik beberapa kepercayaan kuno ini, kini kelelawar dianggap hanya sebagai santapan biasa bagi beberapa orang di kawasan Asia dan Pasifik.

Bahkan, salah satu jenis kelelawar di Teritori Guam mengalami kepunahan akibat diburu. Salah satu jenis kelelawar yang paling dicari untuk disantap adalah kelelawar pemakan buah atau codot.

Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

https://money.kompas.com/read/2020/01/27/130000426/dituduh-penyebab-virus-corona-kelelawar-banyak-dijual-sebagai-obat-di-ri

Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke