Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dapat Bonus Awal Tahun, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal tahun adalah saat yang ditunggu-tunggu karyawan dan pekerja yang akan menerima penghasilan tambahan berupa bonus tahunan.

Bonus merupakan bagian dari hasil kerja keras selama setahun, dan tentunya kita ingin menikmatinya secara spesial.

Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Freddy Tedja mengatakan, menggunakan uang bonus untuk hal-hal yang sifatnya untuk kesenangan pribadi sangat wajar dan boleh-boleh saja. 

"Namun, jangan lupa untuk memanfaatkan secara bijak bonus yang diterima," ujar dia seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Adapun berikut beberapa hal yang perlu dicermati terkait bonus tahunan menurut Freddy:

Bonus itu tidak pasti

Freddy mengatakan, hal perlu diingat ketika akan menerima bonus tahunan adalah, bonus bukan penghasilan tetap.

Sebab, besaran nilai bonus tergantung pada kinerja seseorang dalam satu tahun belakangan.

"Semua tergantung kepada kinerja kita dan juga kinerja perusahaan pada tahun sebelumnya. Karena jumlahnya yang tidak pasti, penting bagi kita untuk merencanakan penggunaan bonus. Pastinya, janganlah membelanjakannya bonus yang belum diterima," ujar dia.

"Kenapa harus menunda? Bisa dibayangkan, seandainya bonus yang diterima tidak sesuai harapan (misalnya, jumlahnya di bawah harapan atau malah tidak dapat sama sekali), yang repot justru kita sendiri. Alih-alih menikmati bonus, yang ada pengeluaran justru bertambah, atau bahkan sampai berutang," lanjut Freddy.

Bisa untuk kegiatan konsumtif atau bayar utang

Bonus itu ibarat doping, pemacu semangat agar kinerja kita dapat lebih produktif lagi ke depannya.

Tidak ada salahnya menggunakan bonus untuk menyenangkan diri seperti belanja, atau berlibur bersama keluarga.

Lalu, bagaimana jika kita punya utang? Bonus pun dapat kita manfaatkan untuk melunasi sebagian kewajiban utang.

"Bunga utang konsumtif, jauh lebih besar daripada bunga simpanan atau deposito, sehingga mengurangi kewajiban utang akan menyehatkan kondisi keuangan kita," jelas Freddy.

"Namun jangan lupa untuk tetap mengalokasikan sebagian porsi bonus untuk menyenangkan diri. Karena bonus merupakan hasil kerja keras kita yang halal, jadi harus kita nikmati dan syukuri," lanjut dia.

Jangan manfaatkan gaji untuk perencanaan keuangan

Freddy menjelaskan, penting untuk merencanakan penggunaan bonus. Namun harus diingat, jangan mengandalkan bonus ke dalam perencanaan keuangan yang sudah kita tetapkan sebelumnya.

"Berbeda dengan gaji ataupun THR yang sudah dapat kita prediksi dan pastikan jumlahnya, tidak demikian dengan bonus," jelas dia,

Untuk memenuhi tujuan keuangan seperti persiapan pendidikan anak, liburan, atau persiapan pensiun lebih baik dengan melakukan perencanaan keuangan secara matang dari penghasilan tetap yang lebih terprediksi.

"Setidaknya 20 persen dari penghasilan setiap bulan kita sisihkan untuk masa depan," ujar Freddy.

Bonus untuk investasi

Berapapun jumlah bonus yang diterima, wajib kita syukuri.

Namun jika bonus yang diterima melebihi ekspektasi, sisihkan sebagian untuk menambah porsi investasi. Silahkan ditentukan secara bijak penggunaan bonus.

"Ingat rumus penghasilan dikurangi gaya hidup sama dengan masa depan," ujar Freddy.

Artinya semakin banyak bonus yang dibelanjakan untuk masa kini, semakin sedikit yang bisa dimanfaatkan untuk masa depan.

Bonus tepat untuk dibelanjakan bila perencanaan keuangan untuk masa depan telah dipersiapkan dengan baik.

https://money.kompas.com/read/2020/01/29/130000626/dapat-bonus-awal-tahun-apa-saja-yang-perlu-dipertimbangkan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke