Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepala BKPM: Sekarang, 1 Persen Pertumbuhan Ekonomi Hanya Serap 110.000 Tenaga Kerja

Hal tersebut terlihat dari realisasi investasi sepanjang 2019 telah mencapai Rp 809,6 triliun. Namun, jumlah tenaga kerja yang terserap hanya berkisar 1.033.835 orang.

"Semakin hari negara di dunia ini semakin berubah. Suatu saat mungkin kita tidak akan laku karena akan diganti oleh robot. Itu kemajuan teknologi," kata Bahlil di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Bahlil pun membandingkan penyerapan tenaga kerja tahun 2013 dengan tahun 2019 dan mengaitkannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Dia bilang, 1 persen pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja sekitar 270.000 pada tahun 2013. Namun hal itu menyusut drastis di tahun 2019.

"Saya masih ingat itu karena waktu itu saya mau jadi ketum HIPMI. Nah sekarang 1 persen pertumbuhan ekonomi kita hanya mampu serap tenaga kerja enggak lebih dari 110.000 bahkan kurang dari itu," terang Bahlil.

Apalagi kata Bahlil, tidak semua investasi yang masuk di sektor manufaktur dan padat karya. Hasilnya, penyerapan tenaga kerja pun terbatas. Belum lagi kontribusi tenaga kerja di awal mulai diganti oleh mesin-mesin canggih.


Untuk menyelesaikan hal itu, Bahlil menegaskan negara punya kewajiban untuk membentuk SDM unggul dan profesional yang dibutuhkan perusahaan.

"Negara punya kewajiban untuk meningkatkan SDM kita. Jadi tenaga kerja yang nganggur ini harus mempunyai kualifikasi," sebut Bahlil.

Kemudian, pihaknya bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bakal menggiring investasi di sektor berkualitas.

"Sehingga di situ mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak. Karena semua investasi orientasi kita adalah cipta lapangan kerja. Dan menciptakan lapangan pekerjaan adalah salah satu tujuan utama bagi keberadaan investasi," ucap Bahlil.

https://money.kompas.com/read/2020/01/29/171000126/kepala-bkpm--sekarang-1-persen-pertumbuhan-ekonomi-hanya-serap-110.000-tenaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke