Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan China, Negara Ini yang Paling Banyak Curi Ikan di Laut RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan kinerjanya terkait penenggelaman kapal pencuri ikan ilegal selama 2014-2019 di depan Komisi IV DPR RI, Kamis (6/2/2020).

Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Nilanto Perbowo mengatakan, setidaknya, ada ratusan kapal dari 9 negara yang berhasil ditenggelamkan para era Susi Pudjiastuti itu.

"Sebanyak 556 kapal illegal fishing kami lakukan penenggelaman kapal dari periode 2014-2019," kata Nilanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) KKP di DPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Meski beberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan oleh aksi nelayan China beserta cost guard malang-melintang di Laut Natuna Utara, rupanya bukan kapal China yang paling banyak ditenggelamkan di era Susi.

Kapal yang terbukti kerap tertangkap basah adalah kapal Vietnam dengan jumlah penenggelaman sebanyak 321 kapal.

Sebaliknya, hanya 3 kapal China yang berhasil ditenggelamkan sepanjang tahun 2014-2019.

Lebih rinci, negara kedua yang paling banyak tertangkap basah mencuri ikan adalah Filipina sebanyak 91 kapal, diikuti Malaysia 87 kapal, Thailand 24 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Nigeria 1 kapal, dan Belize 1 kapal.

Penangkapan 3 buah kapal China ini pun membuat heran Ketua Komisi IV DPR RI.

"Seolah-olah kapal Tiongkok mencuri ikan di Natuna, di mana-mana. Yang ketangkap cuma 3 unit bos. Ada apa ini? Kita lihat juga di sini sementara milik anak bangsa 26 unit ditenggelamkan. Saya mau tau ini jawabannya apa?" kata Sudin sembari meninggikan suaranya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/07/075800726/bukan-china-negara-ini-yang-paling-banyak-curi-ikan-di-laut-ri

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke