Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Wamen BUMN Soal Layanan Telkom

Ia menyebutkan, perkembangan zaman mendorong terjadinya disrupsi model bisnis. Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya transformasi perusahaan untuk mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh disrupsi.

"Yang selalu saya tanyakan (ke perusahaan negara), apakah mereka sudah siap menghadapi perubahan, atau bahasa saya infleksi peradaban yang mengubah industri mereka," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Mantan Direktur Utama PT Inalum itu bahkan menyinggung pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia yang tumbuh cenderung stagnan.

Sementara itu, pada saat yang bersamaan anggaran belanja modal perusahaan atau capex terus tumbuh.

"Telkom Indonesia, perusahaan besar profit di atas Rp 20 triliun, tapi revenue-nya flattening, EBITDA margin decreasing (menurun), capex-nya untuk 3G, 4G, 5G, 6G increasing (melonjak)," ujarnya.

Pria yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri itu bahkan mengakui bahwa ia mengeluarkan uang yang lebih besar untuk aplikasi yang membutuhkan jaringan Telkom ketimbang untuk Telkom sendiri.

Berdasarkan pengakuannya, ia mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 juta setiap bulannya untuk menggunakan layanan Telkom.

Sementara itu, pria yang akrab disapa BGS itu itu bisa merogoh kocek hingga Rp 3 juta per bulan untuk menikmati aplikasi-aplikasi berbayar seperti Spotify.

"Saya bayar ke perusahaan-perusahaan yang berdiri di atas infrastruktur mereka (Telkom), itu mungkin Rp 2-3 juta per bulan. Saya pelanggan Spotify yang sangat baik, saya pakai Google Drive, saya punya iCloud, kadang kadang kalau stres main Candy Crush," tuturnya.

Dengan demikian, BGS meminta kepada seluruh perusahaan pelat merah untuk bertansformasi sehingga tidak merugi ketika menghadapi perkembangan zaman.

"Kita sebagai BUMN harus terus amati, kalau terjadi titik perubahan peradaban manusia mulai teramati, sebagai businessman kita harus antisipasi," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/11/193500326/cerita-wamen-bumn-soal-layanan-telkom

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke