Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transaksi Kartu Uang Elektronik Bank Masih Menanjak

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi uang elektronik berbasis kartu yang diterbitkan perbankan masih terus mengalami peningkatan di tengah maraknya uang elektronik berbasis server milik fintech saat ini.

Bank yakin transaksi uang elektronik chip masih akan terus bertumbuh sejalan dengan upaya memperluas penerimaan transaksi.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya mencatatkan transaksi kartu e-money mencapai 100 juta per Januari 2020 dengan sales volume hampir Rp 1,5 triliun. Transaksi tersebut meningkat 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, sebagian besar transaksi e-money pada sektor transportasi.

Ke depan, uang elektronik chip ini akan difokuskan untuk transaksi pada lokasi yang membutuhkan pembayaran bersifat time sensitive atau pembayaran harus dilakukan secara cepat dan tidak membutuhkan sinyal seperti basement atau gedung-gedung.

"Selain itu, Bank Mandiri juga fokus untuk meningkatkan kemudahan top up e-money secara online melalui kerja sama dengan uang elektronik LinkAja dan berbagai merchant online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli yang telah berjalan," kata Thomas pada Kontan.co.id, Rabu (4/3/2020).

Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan transaksi e-money bisa tumbuh sekitar 10 sampai 20 persen. Sementara pada tahun 2019, transaksinya tercatat sebesar 1,2 miliar dengan sales volume Rp 16 triliun atau tumbuh 20 persen lebih secara tahunan.

Sekitar 90 persen transaksi transaksi e-money tahun lalu masih bersumber dari pembayaran di sektor transportasi tahun lalu.

Namun, tahun ini transaksinya juga akan didorong pada sektor retail guna mencapai target yang sudah dipasang. Thomas bilang, transaksi di sektor retail sudah mulai naik pada Januari 2020.

Saat ini jumlah kartu e-money yang sudah beredar di seluruh Indonesia sudah mencapai 21 juta. Sampai akhir tahun ditargetkan bisa bertambah 4 juta- 5 juta kartu beredar baru.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan pertumbuhan transaksi uang elektronik kartu. VP E-channel PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Fajar Kusuma Nugraha mengatakan, sales volume transaksi TapCash per Februari 2020 meningkat 44,91 persen (yoy).

"BNI terus melakukan ekspansi akseptasi untuk meningkatkan transaksi dan sales volume TapCash dengan melibatkan seluruh outlet BNI untuk menggarap potensi non tunai di masing-masing wilayah," kata Fajar.

Penggunaan TapCash saat ini masih didominasi oleh transaksi di sektor transportasi dengan porsi 47,24 persen.

Namun, Fajar bilang, BNI telah memperluas area penggunaan TapCash ke segmen bisnis lain seperti ritel, perparkiran,wisata dan perkantoran serta perumahan.

Fajar melihat prospek uang elektronik kartu tahun ini masih menjanjikan karena memberikan kemudahan pembayaran.

Menurutnya, dalam dua atau tiga tahun ke depan, uang elektronik masih akan jadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi.

Tahun ini, BNI menargetkan sales volume transaksi TapCash bisa tumbuh 52 persen. Tahun 2019, transaksi TapCash tumbuh sekitar 6 persen menjadi 55 juta.

Hanya saja saja tidak dirinci total sales volumenya. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Transaksi uang elektronik berbasis kartu milik bank masih menanjak

https://money.kompas.com/read/2020/03/04/184402426/transaksi-kartu-uang-elektronik-bank-masih-menanjak

Terkini Lainnya

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke