Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

JNE Tetap Layani Pengiriman ke Kota yang Terapkan Karantina Wilayah

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat dari mewabahnya pandemi Covid-19, beberapa kota seperti Tegal, Tasikmalaya, dan banyak lainnya melakukan karantina lokal.

Imbasnya, ada beberapa perusahaan ekspedisi yang terganggu untuk proses pengiriman barang.

Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan saat ini proses transaksi pengiriman melalui JNE masih berjalan normal. Hanya saja untuk pengiriman barang ke kota-kota yang sudah menerapkan karantina lokal, JNE mengikuti kebijakan pemerintah setempat.

"Sejauh ini transaksi masih normal. Kalaupun untuk kota yang sudah menerapkan lockdown kita memaksimalkan pengantaran barang di jam-jam dimana pemerintah setempat membuka akses," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Oleh sebab itu, lanjut Eri, saat ini proses pengiriman berpotensi mengalami keterlambatan. Namun untuk durasi keterlambatannya bervariatif.

"Mungkin bisa sehari ataupun lebih dari empat hari, tergantung regulasi atau kebijakan daerah yang menjadi destinasi dari paket tersebut," katanya.

Namun, Eri menegaskan JNE akan tetap berupaya agar paket seluruh pelanggan dapat sampai sesuai dengan produk layanan yang digunakan.

Sementara itu untuk memastikan sterilisasi pengiriman paket, JNE mewajibkan para kurir untuk memakai perlengkapan kesehatan secara lengkap seperti masker dan sarung tangan.

Begitupun dengan penerapan Work from Home (WFH) bagi para karyawan, JNE telah melakukan penyesuaian jumlah karyawan yang bertugas sesuai dengan himbauan pemerintah.

Perlu untuk diketahui saat ini JNE juga memiliki program diskon ongkir 50 persen yang hanya berlaku khusus untuk pengiriman alat kesehatan masker.

https://money.kompas.com/read/2020/03/30/195741226/jne-tetap-layani-pengiriman-ke-kota-yang-terapkan-karantina-wilayah

Terkini Lainnya

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke