Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tetap Produktif Bekerja dari Rumah (Bag 1)

Kebijakan tersebut memang diakui bukanlah sesuatu yang ideal untuk memastikan karyawan memberikan kinerja yang optimum, namun ini adalah pilihan terbaik Ketika pandemic COVID 19 semakin meluas terutama di kota-kota besar.

Agar kebijakan ini memberikan faedah yang maksimal bagi perusahaan, berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk memastikan semua karyawan tetap produktif memberikan kontribusi positif bagi perusahaan meskipun itu dilakukan dari rumah.

Untuk memudahkan kita memahami, konsep tetap produktif bekerja dari rumah akan kita bahas dalam 4 bagian, yaitu:

• Alasan atau sebab bekerja dari rumah
• Manfaat bekerja dari rumah
• Risiko bekerja dari rumah
• Cara Produktif bekerja dari rumah

Pada edisi ini kita kupas bagian pertama, yaitu alasan atau sebab bekerja dari rumah, hal ini sangat penting agar kedua belah pihak yaitu perusahaan dan karyawan memiliki pemahaman yang sama mengapa kebijakan bekerja dari rumah dilakukan.

Dengan pemahaman yang sama, diharapkan salah paham antara karyawan dan perusahaan bisa dicegah atau setidaknya dikurangi, sehingga tidak terjadi konflik yang tidak perlu didalam perusahaan.

Work From Home disingkat WFH atau Bekerja dari Rumah adalah konsep di mana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah.

Bekerja dari rumah memberikan jam kerja yang fleksibel bagi karyawan serta hasil atau kinerja yang diharapkan oleh perusahaan bisa dilakukan dengan mudah dan efisien.

Ada beberapa alasan mengapa Bekerja dari Rumah menjadi kebijakan perusahaan:

Alasan pertama adalah Kendali atas waktu dan jadwal karyawan, alasan ini menjadi dasar mengapa beberapa posisi dan fungsi serta jabatan dalam perusahaan. Diizinkan untuk melakukan tugasnya dari rumah, meskipun dalam kondisi normal.

Hal ini karena kendali atas waktu dan jadwal tersebut diperlukan untuk mendukung performa karyawan.

Umumnya untuk alasan pertama ini bekerja dari rumah diberikan kepada mereka yang membutuhkan kondisi yang luwes tanpa batasan waktu yang mendesak. Misalnya pekerjaan yang berkaitan dengan ide dan kreatifitas, pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, maka bekerja dari rumah akan sangat mendukung karyawan dan perusahaan akan diuntungkan dengan kinerja yang prima.

Alasan kedua adalah tidak ada lagi komuter atau pergerakan akibat kondisi yang darurat. Inilah alasan yang relevan dengan kondisi saat ini, dimana pemerintah menggulirkan regulasi yang “memaksa” perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, meskipun sebenarnya ada beberapa pekerjaan yang tidak cocok dikerjakan di rumah.

Namun karena kondisi darurat, ini adalah suatu keharusan dan perusahaan beserta karyawannya wajib segera melakukan adaptasi agar kondisi cepat teratasi. Yaitu operasional perusahaan masih bisa berlnajut meskipun kantor kosong karena semua karyawan bekerja dari rumah.

Alasan ketiga adalah Kendali atas “Passion” dan Penghasilan, alasan ini sebenarnya kurang relevan untuk perusahaan, karena umumnya mereka yang bekerja dari rumah karena ingin menjalankan passion-nya dan memiliki jangkauan penghasilan yang luwes adalah mereka yang bekerja sebagai professional atau self employed, seperti freelancer, konsultan, trainer, penulis buku dan lain sebagainya.

Alasan keempat yaitu meningkatkan atau memulihkan kesehatan karyawan, bekerja dari rumah jelas akan sangat menghemat waktu karyawan ketika berangkat menuju kantor dan pulang, bukan hanya waktu yang dihemat namun juga tenaga dan emosi bisa dijaga.

Kita ketahui bagi karyawan yang memiliki rumah di kawasan penyangga Jakarta seperti, Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang rata-rata diperlukan waktu 1-2 jam menuju kantor, dan 1-2 jam pulang dari kantor, sehingga dalam sehari 3-4 jam terbuang di jalan.

Bagi karyawan yang mengalami gangguan kesehatan yang kronis, namun keahlian dan kinerjanya masih dibutuhkan oleh perusahaan, maka bekerja dari rumah adalah pilihan yang cerdas, karena dengan menghemat waktu dan tenaga sehingga akan memulihkan kesehatannya.

Alasan kelima bekerja dari rumah adalah Kebijakan Perusahaan berkaitan dengan efisiensi. Inilah sebab bekerja dari rumah yang paling menakutkan bagi karyawan dan paling tidak diinginkan oleh perusahaan, namun demikian pada kondisi tertentu dimana situasi bisnis tidak kondusif dan performa keuangan perusahaan terganggu, pilihan pahit merumahkan karyawan tidak terhindarkan.

IMF telah menyatakan bahwa Pandemi COVID 19 telah berubah menjadi krisis global, dengan implikasi utama beberapa korporasi diseluruh dunia terpaksa merumahkan karyawannya.

Alasan keenam mengapa bekerja dari rumah diberikan oleh perusahaan adalah ketika ada kebutuhan untuk Meningkatkan Life Balance atau keseimbangan hidup karyawan.

Umumnya kebijakan ini diambil bukan dalam kondisi darurat atau gawat, namun justru sebaliknya ijin bekerja dari rumah diberikan karena perusahaan ingin meningkatkan produktifitas dengan menjaga life balance karyawannya.

Beberapa penelitian memang menyimpulkan, khususnya untuk karyawan dari kalangan millennial, life balance adalah alasan utama mereka akan loyal terhadap pekerjaan dan perusahaannya, sementara data mengungkapkan bahwa 60 persen karyawan saat ini adalah kaum millennial.

Setelah kita memahami beberapa alasan di atas mengapa kebijakan bekerja dari rumah diberikan oleh perusahaan, maka di edisi berikutnya akan kita kaji aneka manfaat yang positif bekerja dari rumah.

Stay home, stay safe, stay healthy dan Salam Sukses Selalu untuk Anda semua!

https://money.kompas.com/read/2020/04/11/130900826/tetap-produktif-bekerja-dari-rumah-bag-1-

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke